Dampak kenaikan BBM mulai terasa, harga pangan merangkak naik
Merdeka.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar mulai memberi dampak pada harga pangan. Salah satunya harga tomat yang mengalami kenaikan hingga Rp 5.000 per kilogram di sejumlah pasar tradisional kota Denpasar, Bali.
Seorang pedagang di Pasar Badung Denpasar, Putu Agustini mengatakan kenaikan harga tomat akibat pengaruh kenaikan harga BBM sehingga berdampak pada distribusi dari agen yang berkurang untuk pedagang.
"Untuk harga buah tomat saat ini mencapai Rp 8.000 per kilogram, di mana sebelum BBM naik harganya masih stabil kisaran Rp 3.000 per kilogram," ujar Putu Agustini seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Senin (30/3).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Selain pengaruh kenaikan harga BBM, kenaikan harga buah tomat juga terjadi karena tidak seimbangnya ketersediaan barang dan belum adanya panen tomat dari petani.
Putu Agustini mengakui, apabila harga tomat terus mengalami kenaikan, maka pihaknya mengkhawatirkan buah tomat yang dimilikinya cepat membusuk dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
"Oleh sebab itu, saya hanya menyetok barang terbatas agar tidak cepat busuk," ujarnya.
Selain tomat, harga jual bawang merah di sejumlah pasar tradisional dalam Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu juga mengalami kenaikan hingga Rp 35.000 per kilogram.
"Untuk kualitas bagus sekarang sudah mencapai Rp 35.000 per kilogram, dan untuk kualitas sedang Rp 30.000 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan dibandingkan seminggu lalu yang per kilogramnya dijual pedagang rata-rata Rp 20.000 per kilogram," kata Murni (45) pedagang bawang merah di kawasan Pasar Atas Curup.
Naiknya harga bawang merah itu sendiri karena pasokannya untuk daerah itu mulai berkurang juga pengaruh kenaikan BBM, karena selama ini bawang merah yang mereka jual itu umumnya berasal dari Jawa dan sebagian lagi didatangkan dari Palembang. Namun sejak dua minggu lalu gudang tempat mereka mengambil barang mulai kehabisan stok sementara kiriman barang dari daerah penghasilnya belum ada.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut harga BBM akan terus berubah karena pemerintah sudah memberikan subsidi tetap untuk Solar dan mencabut subsidi Premium.
"Kan sudah disampaikan sebelumnya, bahwa subsidinya tetap, apapun keadaannya subsidinya tetap Rp 1.000 (untuk Solar)," ucap JK sapaan akrabnya di Jakarta, Minggu (29/3).
JK menyebut, pencabutan subsidi Premium dan sistem subsidi tetap untuk Solar adalah kebijakan yang baik. Dana subsidi bisa dialihkan ke tempat lebih produktif dan berguna seperti untuk pembangunan sekolah.
Namun demikian, JK menyadari banyak protes dari masyarakat maupun dari mahasiswa terkait kenaikan harga BBM kali ini. JK menanggapi santai dan menilai masyarakat Indonesia memang suka protes.
"Di Indonesia apa saja orang protes, naik sedikit diprotes. Tapi kita ingin membuat lebih banyak jalan yang bagus, sekolah dari dana subsidi. Sekarang BBM naik karena Rupiah melemah, itu saja kebijakan yang diambil," katanya.
Jusuf Kalla mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 500 per liter yang resmi diberlakukan pemerintah pada Sabtu (28/3), disebabkan nilai Rupiah yang melemah. "Kita tahu Rupiah sekarang masih Rp 13.000 lebih per dolar AS, minyak juga naik lagi." (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaSitus Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya