Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Dana Ketahanan Energi lebih tepat dibebankan ke KKKS bukan rakyat'

'Dana Ketahanan Energi lebih tepat dibebankan ke KKKS bukan rakyat' Antrean BBM. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara mengatakan pemerintah harusnya tak menerapkan Dana Ketahanan Energi (DKE) yang dibebankan ke masyarakat pada 5 Januari 2015. Dia menilai pungutan tersebut lebih tepat dibebankan kepada perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang dinamakan petroleum fund.

"Mungkin harus dijelaskan dulu prospek DKE itu kalau ingin dirujuk apa yang berlaku secara umum di dunia. Kalau di luar negeri itu diterapkan petroleum fund. Setelah itu dibedakan ada yang dana stabilisasi dan dana tabungan," ujar dia saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (2/1).

Marwan menegaskan tak tepat apabila dana pungutan dibebankan ke masyarakat. Selain itu, penerapan dana stabilisasi tak memerlukan payung hukum kebijakan ini mudah dijalankan.

"Jadi kalau pemerintah ingin menerapkan dua pola ini yang mendesak sebetulnya sekarang tanpa didukung aturan pemerintah pun bisa menerapkan dana stabilisasi. Dana ini diambil dari selisih harga minyak dunia dan harga BBM yang di masyarakat. Jadi saat harga minyak dunia naik, harga BBM tidak perlu naik," kata dia.

Untuk itu, Marwan meminta agar pemerintah tidak meminta DKE tetapi menerapkan dana stabilisasi. Dana ini, nantinya tidak hanya untuk membangun Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pembangunan infrastruktur lainnya.

"Mengambil pungutan harus diganti jadi komponen dana stabilisasi. Lalu, dana ini dikembalikan ke masyarakat lagi bukan untuk membangun EBT," tegas dia.

Marwan menambahkan pemerintah harus merubah Peraturan Presiden (PP) nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran. Alasannya, nantinya dana ini bisa disimpan oleh lembaga yang akuntable dan bisa dilaporkan kepada masyarakat.

"Untuk harga BBM saya usulkan pemerintah membuat Perpres mengganti Perpres 191 dimana didalamnya ditambahkan satu komponen tentang stabilisasi. Dana ini bisa disimpan oleh ESDM yang penting akuntable dan transparan, setiap 2 minggu dilaporkan ke masyarakat," pungkas dia.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo-Gibran akan Ubah Penyaluran Subsidi BBM dan LPG 3 Kg, Begini Skema yang Ditawarkan
Prabowo-Gibran akan Ubah Penyaluran Subsidi BBM dan LPG 3 Kg, Begini Skema yang Ditawarkan

Prabowo-Gibran berencana melakukan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi seperti Pertalite dan LPG 3 Kg.

Baca Selengkapnya
Subsidi BBM, LPG higga Dana BOS Habiskan Uang Negara Rp527 Triliun
Subsidi BBM, LPG higga Dana BOS Habiskan Uang Negara Rp527 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi belanja terbesar digunakan untuk belanja non kementerian/lembaga (KL) senilai Rp527,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi BBM Hingga LPG 3 Kg di 2025 Ditetapkan Sebesar Rp394 Triliun
Anggaran Subsidi BBM Hingga LPG 3 Kg di 2025 Ditetapkan Sebesar Rp394 Triliun

Untuk subsidi dan kompensasi energi disiapkan pagu sebesar Rp394,3 triliun, tumbuh 17,8 persen dari pagu 2024 yang sebesar Rp334,8 triliun

Baca Selengkapnya
Transisi Energi, Pemerintah Diminta Tak Lupakan Keadilan Sosial untuk Warga Terdampak
Transisi Energi, Pemerintah Diminta Tak Lupakan Keadilan Sosial untuk Warga Terdampak

Pemerintah diingatkan tentang pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam upaya transisi energi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Alokasi Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp525 Triliun di RAPBN 2025, Digunakan untuk Subsidi Solar Hingga Bunga KUR
Alokasi Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp525 Triliun di RAPBN 2025, Digunakan untuk Subsidi Solar Hingga Bunga KUR

Pemerintah akan terus memberikan subsidi untuk LPG 3 Kg, solar, minyak tanah, dan listrik, khususnya untuk rumah tangga miskin dan rentan.

Baca Selengkapnya
Subsidi Listrik Rp1,2 Triliun Dinikmati Orang Kaya Setiap Bulan
Subsidi Listrik Rp1,2 Triliun Dinikmati Orang Kaya Setiap Bulan

Laporan subsidi listrik yang melenceng ini dikemukakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.

Baca Selengkapnya
Tarif KRL Direncanakan Naik, Dampaknya Bisa Begini
Tarif KRL Direncanakan Naik, Dampaknya Bisa Begini

Penumpang KRL Jabodetabek tidak terpengaruh terhadap kenaikan tarif terutama pada kelompok masyarakat mampu.

Baca Selengkapnya
Wacana Subsidi KRL Berbasis NIK, PT KCI Bilang Begini
Wacana Subsidi KRL Berbasis NIK, PT KCI Bilang Begini

Wacana subsidi KRL berbasis NIK tertuang dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani Soal Anggaran Perlindungan Sosial Tembus Ratusan Triliun
Penjelasan Lengkap Sri Mulyani Soal Anggaran Perlindungan Sosial Tembus Ratusan Triliun

Anggaran Perlinsos tidak hanya dikelola oleh Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin
Beri Kuliah Umum di Stanford University, Jokowi Sebut Dana Transisi Energi Bebani Negara Miskin

Jokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.

Baca Selengkapnya
Pemkot Pasuruan Salurkan BLT untuk Buruh Pabrik, Gus Ipul: Gunakan dengan Bijak
Pemkot Pasuruan Salurkan BLT untuk Buruh Pabrik, Gus Ipul: Gunakan dengan Bijak

Pemerintah Kota Pasuruan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk buruh pabrik rokok, masyarakat lain.

Baca Selengkapnya
Benarkah Skema Power Wheeling di RUU EBET Buat Subsidi Listrik Bakal Bengkak?
Benarkah Skema Power Wheeling di RUU EBET Buat Subsidi Listrik Bakal Bengkak?

Kenaikan subsidi listrik itu berisiko muncul karena aturan power wheeling memperbolehkan pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET.

Baca Selengkapnya