Dapat pinjaman USD 540 juta, proyek PLTP Rantau Dedap ditarget rampung 2020
Merdeka.com - PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) merampungkan perjanjian pembiayaan proyek panas bumi Rantau Dedap tahap I senilai USD 540 juta. SERD adalah perusahaan patungan yang terdiri dari PT Supreme Energy, ENGIE dari Prancis, Marubeni Corp dan Tohoku Electric Power Co., Inc. dari Jepang.
Penandatangan perjanjian pembiayaan untuk proyek tersebut dilakukan oleh SERD dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB) dan kelompok bank komersial internasional (yang terdiri dari Mizuho Bank Ltd., Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation), dengan perusahaan Nippon Export and Investment Insurance sebagai penjamin.
Presiden & CEO Supreme Energy, Supramu Santosa, mengatakan pinjaman tersebut untuk membiayai pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap I berkapasitas 98,4 MW (bruto). Proyek ini berlokasi di Daerah Muara Enim, Wilayah Lahat dan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatra Selatan.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Apa yang dibangun oleh Pertamina Geothermal Energy di Muara Enim? Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
-
Siapa yang bekerja sama dengan Edison? Thomas Edison bersekutu dengan J.P. Morgan, bankir paling berkuasa di Amerika Serikat, untuk mengalirkan listrik ke seluruh negeri dengan arus searah.
Untuk mengembangkan proyek ini, SERD juga telah menunjuk Kontraktor EPC, konsorsium PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric Co., Ltd. Proyek ini diharapkan akan selesai pada 2020 mendatang.
"Proyek ini rencananya akan rampung pada 2020, dengan kapasitas produksi listrik bebas karbon sebesar 98,4 MW, dan akan mengurangi emisi CO2 sebayak 486.000 ton per tahun," ujar Supramu.
Pengembangan panasbumi Rantau Dedap merupakan proyek PLTP kedua yang dibangun oleh Supreme Energy. Sebelumnya, perusahaan energi nasional ini juga tengah membangun proyek serupa di Muara Laboh, Solok Selatan, Sumatera Barat, yang pembiayaannya didapat pada tahun 2017.
"Ini merupakan upaya gigih panjang lainnya dan komitmen yang kuat dari Supreme Energy dalam pengembangan sumber daya panasbumi di Indonesia, yang merupakan bagian penting dari rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional untuk mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan," papar Supramu.
Proyek Rantau Dedap akan membantu membuka daerah yang agak terpencil di Provinsi Sumatra Selatan, menyediakan kesempatan kerja bagi sekitar 1.200 orang serta memberikan peluang bagi bisnis lokal selama masa konstruksi. Listrik bebas emisi CO2 yang dihasilkan oleh pembangkit ini akan dapat menyediakan listrik untuk sekitar 130.000 rumah tangga.
Selain di Rantau Dedap dan Muara Laboh, Supreme Energy melalui PT Supreme Energy Rajabasa (SERB) juga tengah menyiapkan program eksplorasi untuk Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Gunung Rajabasa di Lampung Selatan. Di Muara Laboh dan Rajabasa, Supreme Energy menggandeng ENGIE dan Sumitomo Corp of Japan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaProses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.
Baca SelengkapnyaPLTS 100 MWp kini telah beroperasi secara komersial, memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan kawasan industri.
Baca SelengkapnyaPasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaIndonesia terus didesak menghentikan PLTU batubara untuk mengurangi emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca Selengkapnyaprogram pensiun dini PLTU batubara ini juga membutuhkan biaya, seperti yang sudah ditawarkan JETP.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca Selengkapnya