Dari 25 fintech, baru 1 dapat izin dari Bank Indonesia
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko mengatakan saat ini sudah ada 25 Penyelenggara Teknologi Finansial (PTF) yang mendaftarkan diri untuk masuk ke regulatory sandbox (regsand). Dari 25 PTF tersebut, baru 15 yang sudah dicek dan baru 1 yang berhasil masuk ke regsand.
"Saat ini yang daftar kurang lebih sampai hari ini 25, yang sudah dicek 15, yang sementara masuk sandbox duluan sementara 1, yaitu TokoPandai," kata Onny di Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (2/4).
Onny menjelaskan, TokoPandai merupakan aplikasi B2B bagi toko dan distributor yang menyediakan fitur pembayaran, manajemen kas dan pengelolaan tagihan.
-
Apa saja yang sudah mendaftar? Tiga OTA itu ialah Airbnb.com, Agoda.com, dan Booking.com. Ketiga lainnya; Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id sejauh ini belum mendaftar.
-
Dimana daftar belanjaan itu ditemukan? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa yang menemukan daftar belanjaan? Dalam pernyataan pers baru-baru ini, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Ersoy mengumumkan arkeolog menemukan prasasti huruf paku ini selama pekerjaan restorasi di kota kuno Alalah setelah gempa bumi baru-baru ini.
-
Kapan penjual jagung mulai menabung? Ia mengaku sudah berjualan jagung rebus sejak 2 tahun yang lalu. Meski masih anak-anak, Ia tak lantas menghamburkan uang hasil jualan jagung rebus tersebut. Bahkan, Ia menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
-
Kapan daftar belanjaan itu dibuat? Prasasti ini, yang berasal dari abad ke-15 SM, ditulisi dengan bentuk huruf paku bahasa Akkadia, sebuah bahasa Semitik Timur yang punah dan pernah digunakan di Mesopotamia kuno.
"Terdaftar di BI dan terkait sistem pembayaran inovatif, kombinasi teknologi, layanan dan bisnis model bermanfaat bagi pedagang kecil dan distributor, dapat diterapkan secara massal," ujarnya.
Onny mengatakan bahwa TokoPandai berhasil masuk Regsand sebab sudah sesuai kriteria yang ditetapkan. Akan tetapi, status status TokoPandai baru bisa ditetapkan maksimal 6 bulan setelah uji coba apakah dia berhasil atau tidak berhasil.
Adapun 14 PLF lainnya saat ini masih dalam tahap analisa sebelum masuk Regsand. Daftar PLF yang sudah mendaftar di BI bisa dilihat di situs resmi BI dan akan selalu diupdate.
Berikut daftar lengkap 15 PLF yang sudah mendaftar di BI :
- Cashlez Mpos
- Pay by QR
- Bayarind Paymenet Gateway
- TokoPandai
- YoOK Pay
- Halomoney
- Duithape
- Saldomu
- Disitu
- PajakPay
- Walezz
- Creadit Scoring Check, Loan Market Place
- Mareco-Pay
- iPaymu
- Netzme.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK masih mengawasi fintech yang belum memenuhi ketentuan.
Baca SelengkapnyaPersyaratan ini tertuang dalam Peraturan (Bappebti) No. 8 Tahun 2021 sebagaimana diubah dengan Peraturan No. 13 Tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diharapkan selalu waspada dan tidak menggunakan pinjaman online ilegal karena berpotensi merugikan.
Baca SelengkapnyaHal ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan CFX untuk mendukung pertumbuhan industri kripto di Indonesia dalam kerangka kerja yang aman dan teratur.
Baca SelengkapnyaSurat Edaran tersebut menegaskan pada optimalisasi ekosistem aset kripto khususnya penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset crypto di bursa berjangka.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaTirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
Baca SelengkapnyaMelalui regulatory sandbox, OJK ingin memastikan penyelenggara aset kripto andal agar tidak ada investasi bodong kripto di masa depan.
Baca SelengkapnyaTantangan global masih menjadi momok untuk bisa ditaklukan startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami tantangan tersebut, ia menyatakan pertumbuhan startup berkembang pesat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca Selengkapnya