Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Darmin: Rempah-rempah RI dulu jadi buruan, kini tak bisa diandalkan

Darmin: Rempah-rempah RI dulu jadi buruan, kini tak bisa diandalkan Darmin Nasution. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, D‎armin Nasution menghadiri rapat koordinasi nasional yang diselenggarakan oleh Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo). Dalam acara ini, Darmin bercerita mengenai sejarah panjang komoditi Indonesia.

Darmin menceritakan mengenai sejarah rempah-rempah Indonesia yang menjadi unggulan pada awal abad ke 19. Hal ini membuat Indonesia menjadi buruan negara Eropa untuk mengeruk hasil rempah-rempahnya.

"‎Semua itu memang jauh sebelum pangan menjajah, kita sudah punya rempah-rempah yang namanya pala, kemudian cengkeh, bahkan negara kita dicari-cari letaknya oleh orang-orang Eropa berabad-abad yang lalu karena mereka mau mencari komoditi unggulan kita," kata Darmin di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/8).

Orang lain juga bertanya?

Tetapi ironinya, satu persatu hasil bumi Indonesia tersebut terjajah dan harus mengalami pasang surut harga. ‎Bahkan, rempah-rempah tidak lagi bisa diandalkan dalam memacu kesejahteraan rakyat.‎‎

"Kalau kita pergi ke Ternate, Ambon kita lihat pohon pala, Sulawesi ada Cengkeh, tetapi dia tidak berpengaruh pada kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Hingga akhirnya, komoditi karet muncul menutup kelesuan rempah-rempah yang tengah turun. Sayangnya, kedigdayaan karet tidak mampu bertahan lama. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir harga karet terus merosot hingga USD 1 per metrik ton.‎

"Karet jadi salah satu yang muncul sebagai hasil bumi yang menyangkut hidup banyak orang, bahkan karet menyangkut jutaan orang. Di kalangan produk-produk perkebunan, ada beberapa hasil bumi yang dominan produsen rakyat. Kalau teh, kopi itu rakyat. Karet juga rakyat, dan seterusnya. Tapi sayangnya sekarang saat ini harga karet terus turun dan merugikan petani," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta

Di salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Di Depan Relawan, Jokowi Ungkap Dua Faktor Utama Masalah Pangan hingga Harga Beras Naik
Di Depan Relawan, Jokowi Ungkap Dua Faktor Utama Masalah Pangan hingga Harga Beras Naik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.

Baca Selengkapnya
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jerit Petani di Bekasi Keluhkan Harga Rumput Laut Anjlok
FOTO: Jerit Petani di Bekasi Keluhkan Harga Rumput Laut Anjlok

Harga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg

Harga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Obat Bakal Naik Imbas Kurs Rupiah Terus Anjlok
Siap-Siap, Harga Obat Bakal Naik Imbas Kurs Rupiah Terus Anjlok

Dampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.

Baca Selengkapnya
Begini Duduk Perkara Tudingan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam
Begini Duduk Perkara Tudingan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam

Duduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.

Baca Selengkapnya
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia

Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.

Baca Selengkapnya
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani

Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.

Baca Selengkapnya