Diam-Diam, Pemerintah Indonesia Minta Keringanan Bayar Proyek Jet Tempur KF-21
Pemerintah Korea Selatan dan Indonesia sedang melakukan negosiasi akhir untuk menyelesaikan masalah pembagian biaya.
Pemerintah Korea Selatan dan Indonesia sedang melakukan negosiasi akhir untuk menyelesaikan masalah pembagian biaya.
Melansir Yonhap News Agency, Indonesia hanya bersedia membayar sepertiga dari jumlah yang telah disepakati sebelumnya.
Yonhap melaporkan, Indonesia akan membayar sekitar 600 miliar won atau setara Rp7 triliun, untuk proyek ini.
Sementara kewajiban Indonesia pada proyek senilai Rp94 triliun ini yaitu 1,6 triliun won atau setara dengan Rp18 triliun.
kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Kementerian Pertahanan Indonesia pun tidak segera menanggapi perihal pengajuan pengurangan beban pembiayaan ini.
Jet tempur KF-21 yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI), membuka peluang baru dalam proyek yang sebagian didukung oleh Indonesia dirancang untuk menjadi alternatif alutsista dengan lebih ekonomis.
Hal ini agar Indonesia tidak terlalu bergantung dengan jet F-35 buatan Amerika Serikat yang lebih mahal.
Hal ini dilakukan setelah Indonesia menghentikan 20 persen dari kewajiban pembayarannya untuk proyek senilai Rp94 triliun tersebut.
Adanya usulan pengurangan pembayaran dari Indonesia setelah polisi Korea Selatan menggerebek kantor pusat KAI pada Maret lalu terkait dua warga negara Indonesia yang dituduh membocorkan teknologi terkait proyek jet tempur KF-21.
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaSesuai kesepakatan awal, Indonesia dibebankan 20 persen dari total biaya pengembangan pesawat tempur itu.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membeli 24 unit F-15EX dari Amerika Serikat. Pesawat ini akan memperkuat TNI AU.
Baca SelengkapnyaPesawat tempur ini nyaris dibeli Indonesia untuk TNI AU. Batal di saat akhir. Kisahnya tragis.
Baca SelengkapnyaMayor Boediardjo mendapatkan tugas khusus, melobi negara Blok Timur untuk menjual jet tempur mereka ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar Pemda melakukan pengembangan dari proyek yang diselesaikan pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca Selengkapnya