DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Oknum Nakal Penyebab Obat Covid-19 Langka dan Mahal
Merdeka.com - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memanggil bos-bos BUMN Farmasi untuk mengatasi kelangkaan obat Covid-19 yang harganya juga kian melambung. Menjawab hal itu, Komisi VI coba minta penjelasan dari Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma, Dirut PT Kimia Farma, Dirut PT Indofarma, dan Dirut PT Phapros dalam rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (7/7).
Wakil Ketua Komisi VI DPR sekaligus pemimpin RDP, Martin Manurung, menilai berbagai permasalahan terus muncul dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Seperti keterbatasan tempat tidur di rumah sakit, hingga kelangkaan oksigen dan ventilator.
"Pada saat yang sama kita dengar suara dari masyarakat, termasuk di Dapil kita masing-masing, terbatas juga suplai obat-obatan dan vitamin," ujar Martin, Rabu (7/7).
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang dibahas dalam rapat Komisi VI DPR? Rapat membahas sejumlah isu, salah satunya distribusi BBM subsidi.
-
Apa yang dikatakan Dharma Pongrekun tentang COVID-19? Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, berhasil menarik perhatian publik ketika dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada malam Minggu, 6 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan agenda dari pihak asing. Dharma mengungkapkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam mengenai pandemi yang disebabkan oleh virus corona, yang telah menjadi tantangan global selama beberapa tahun terakhir. 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
Menurut pantauannya, harga vitamin dan obat Covid-19 saat ini sudah melambung tinggi sekali. Pemerintah kemudian mengakalinya dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk kebutuhan vitamin dan obat Covid-19.
"Kita menyambut baik adanya harga eceran tertinggi ini. Tentu kita harapkan ada penegakan hukum apabila terjadi spekulasi atau penumpukan dengan sengaja sehingga terjadi kelangkaan dan naiknya harga," tegas Martin.
Obat Covid-19 Diminta Banjiri Pasar
Di sisi lain, dia juga meminta BUMN farmasi untuk menjaga stok vitamin dan obat Covid-19 di pasaran yang kian menipis saat ini.
"Artinya dari sisi suplai juga harus diproduksi secara besar-besaran, kalau perlu membanjiri pasar agar problem kelangkaan ini bisa kita selesaikan secara lengkap," imbuhnya.
Oleh karenanya, dia berharap BUMN Farmasi bersama pihak swasta bisa berperan maksimal dalam menjaga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau.
"BUMN farmasi yang memproduksi ada Kimia Farma, Indofarma, juga Phapros, saya rasa harus mengambil posisi di depan bagaimana kita bisa mengatasi masalah kelangkaan obat-obatan dan vitamin ini," tukas Martin.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai kualitas udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, langkah Indofarma sudah di luar nalar bahkan sampai meminta uang ke negara
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaAlex menyebut dalam proyek tersebut, adanya peningkatan harga yang dilakukan secara berkelompok.
Baca SelengkapnyaKPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.
Baca SelengkapnyaPenanganan polusi di Jakarta perlu melibatkan semua pihak
Baca SelengkapnyaDalam penyidikan kasus ini, KPK sudah menentukan pihak yang akan bertanggungjawab.
Baca Selengkapnya