Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Oknum Nakal Penyebab Obat Covid-19 Langka dan Mahal

DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Oknum Nakal Penyebab Obat Covid-19 Langka dan Mahal Ilustrasi obat. shutterstock

Merdeka.com - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memanggil bos-bos BUMN Farmasi untuk mengatasi kelangkaan obat Covid-19 yang harganya juga kian melambung. Menjawab hal itu, Komisi VI coba minta penjelasan dari Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma, Dirut PT Kimia Farma, Dirut PT Indofarma, dan Dirut PT Phapros dalam rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (7/7).

Wakil Ketua Komisi VI DPR sekaligus pemimpin RDP, Martin Manurung, menilai berbagai permasalahan terus muncul dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Seperti keterbatasan tempat tidur di rumah sakit, hingga kelangkaan oksigen dan ventilator.

"Pada saat yang sama kita dengar suara dari masyarakat, termasuk di Dapil kita masing-masing, terbatas juga suplai obat-obatan dan vitamin," ujar Martin, Rabu (7/7).

Orang lain juga bertanya?

Menurut pantauannya, harga vitamin dan obat Covid-19 saat ini sudah melambung tinggi sekali. Pemerintah kemudian mengakalinya dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk kebutuhan vitamin dan obat Covid-19.

"Kita menyambut baik adanya harga eceran tertinggi ini. Tentu kita harapkan ada penegakan hukum apabila terjadi spekulasi atau penumpukan dengan sengaja sehingga terjadi kelangkaan dan naiknya harga," tegas Martin.

Obat Covid-19 Diminta Banjiri Pasar

Di sisi lain, dia juga meminta BUMN farmasi untuk menjaga stok vitamin dan obat Covid-19 di pasaran yang kian menipis saat ini.

"Artinya dari sisi suplai juga harus diproduksi secara besar-besaran, kalau perlu membanjiri pasar agar problem kelangkaan ini bisa kita selesaikan secara lengkap," imbuhnya.

Oleh karenanya, dia berharap BUMN Farmasi bersama pihak swasta bisa berperan maksimal dalam menjaga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau.

"BUMN farmasi yang memproduksi ada Kimia Farma, Indofarma, juga Phapros, saya rasa harus mengambil posisi di depan bagaimana kita bisa mengatasi masalah kelangkaan obat-obatan dan vitamin ini," tukas Martin.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Desak Pemerintah Segera Tangani Kasus ISPA Akibat Polusi Udara
DPR Desak Pemerintah Segera Tangani Kasus ISPA Akibat Polusi Udara

Kasus ISPA di Jabodetabek meningkat drastis gara-gara polusi.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Charles Jelaskan Rumus 6M + 1S Cegah Dampak Polusi Udara Jakarta
Anggota DPR Charles Jelaskan Rumus 6M + 1S Cegah Dampak Polusi Udara Jakarta

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai kualitas udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang membahayakan.

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Dokter soal Stok Obat Kosong Sebabkan Pasien Meninggal, Ini Penjelasan RSUD Pirngadi Medan
Viral Curhatan Dokter soal Stok Obat Kosong Sebabkan Pasien Meninggal, Ini Penjelasan RSUD Pirngadi Medan

RSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pecah Emosi DPR Soal Kasus Pinjol BUMN Indofarma
VIDEO: Pecah Emosi DPR Soal Kasus Pinjol BUMN Indofarma "Sudah Gila, Bangkrut Minta Duit Negara!"

Menurutnya, langkah Indofarma sudah di luar nalar bahkan sampai meminta uang ke negara

Baca Selengkapnya
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes
KPK Sebut Ada Biaya Angkut Lebihi Standar saat Pendistribusian Korupsi APD Kemenkes

Keterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Ada Mark Up Harga
KPK Ungkap Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Ada Mark Up Harga

Alex menyebut dalam proyek tersebut, adanya peningkatan harga yang dilakukan secara berkelompok.

Baca Selengkapnya
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Selengkapnya
DPR Kritisi PNS WFH Bukan Solusi Konkret Atasi Polusi jika Kendaraan Terus Diproduksi
DPR Kritisi PNS WFH Bukan Solusi Konkret Atasi Polusi jika Kendaraan Terus Diproduksi

Penanganan polusi di Jakarta perlu melibatkan semua pihak

Baca Selengkapnya
KPK Usut Dugaan Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes
KPK Usut Dugaan Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes

Dalam penyidikan kasus ini, KPK sudah menentukan pihak yang akan bertanggungjawab.

Baca Selengkapnya