Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekonom kritik politik anggaran Jokowi dan pajak ala Prabowo

Ekonom kritik politik anggaran Jokowi dan pajak ala Prabowo jokowi-prabowo. ©2014 merdeka.com

Merdeka.com - Malam ini, Minggu (15/6), pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan saling beradu pandangan dan rencana soal pembangunan ekonomi. Di beberapa kesempatan, kedua capres sudah memberikan sedikit gambaran soal kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. Termasuk pengelolaan fiskal atau keuangan negara.

Saat debat pertama, pasangan Jokowi-JK menyinggung soal rencana penerapan politik anggaran di daerah. Langkah ini bakal diambil sebagai 'bentuk hukuman' bagi pemda mbalelo atau tidak mau ikut aturan main pemerintah pusat. Rencana ini bisa jadi akan diperdalam lagi di debat kedua malam ini.

Melihat rencana itu, pengamat ekonomi Yanuar Rizki menuturkan, kebijakan ini akan melahirkan persoalan baru antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Orang lain juga bertanya?

"Cara Jokowi efektif kalau dapat dukungan kepala daerah. Kalau daerah bangkang bagaimana? Kepala daerah kan tidak semua mendukung Jokowi ," ujar Yanuar kepada merdeka.com, Minggu (15/6).

Menurutnya, cara Jokowi ini tidak hanya menimbulkan kontraksi politik, tapi menjadi kontra produktif dan menyandera pembangunan ekonomi daerah. Sebab, pemerintah daerah tengah gencar membangun untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

Ini membutuhkan peran pemerintah melalui kebijakan fiskal. Salah satunya melalui instrumen transfer daerah yang meliputi dana alokasi khusus (DAK), dana alokasi umum (DAU), dan dana otonomi khusus. "Politik anggaran Jokowi bisa jadi blunder," katanya.

Dari sisi capres Prabowo Subianto , pandangan mengenai pengelolaan fiskalnya adalah memanfaatkan instrumen pajak untuk menggenjot penerimaan. Dengan begitu, negara tidak selamanya mengandalkan utang.

Tapi itu tidak mudah. Upaya menggenjot pajak sudah coba dilakukan pemerintahan sebelumnya. Namun hingga saat ini belum maksimal. "Caranya seperti apa karena toh selama ini persoalan pajak masih selalu jadi masalah," kata Yanuar.

Dia melihat, dalam konteks pembangunan ekonomi, Jokowi menekankan pada bauran kebijakan fiskal dan moneter. Sedangkan Prabowo lebih terpusat (sentralistik) dengan mengandalkan instrumen fiskal, reward and punishment. Di mata Yanuar, kedua pasangan capres-cawapres belum memiliki gagasan segar sebagai solusi persoalan ekonomi negeri.

"Pemikiran out of the box tidak kelihatan. Jadi ya jangan mengumbar janji dulu ya lebih baik," ucapnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama
Ini Beban Berat Bakal Bakal DIpikul Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama

Selanjutnya, ada aspek daya beli masyarakat yang terus menerus menurun dari waktu ke waktu. Menurutnya, ini ada pengaruh dari ketatnya kebijakan fiskal.

Baca Selengkapnya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres

Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.

Baca Selengkapnya
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?

Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Kubu Capres Prabowo Subianto Usai Disebut Tak Berani Presiden Jokowi
VIDEO: Respons Kubu Capres Prabowo Subianto Usai Disebut Tak Berani Presiden Jokowi

Budi memastikan Prabowo-Gibran akan mengalokasikan anggaran riset menjadi 1,5 persen dari pendapat domestik bruto Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas! Prabowo Sebut Hasil Kerja Saat Jadi Gubernur Tak Berarti, Anies Balas Tajam
VIDEO: Panas! Prabowo Sebut Hasil Kerja Saat Jadi Gubernur Tak Berarti, Anies Balas Tajam

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 pada Selasa 12 Desember 2023

Baca Selengkapnya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya
Bisakah Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Era Prabowo Tercapai? Begini Analisanya

Untuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.

Baca Selengkapnya
Ekonom: Investor Takut Program Makan Siang Gratis Buat Utang Indonesia Makin Menumpuk
Ekonom: Investor Takut Program Makan Siang Gratis Buat Utang Indonesia Makin Menumpuk

Ekonom: Investor Takut Program Makan Siang Gratis Buat Utang Indonesia Makin Menumpuk

Baca Selengkapnya
Wacana Prabowo-Gibran Bakal Punya 44 Kemenetrian, Indef: Kabinet Terlalu Gemuk, Sangat Tidak Bijak!
Wacana Prabowo-Gibran Bakal Punya 44 Kemenetrian, Indef: Kabinet Terlalu Gemuk, Sangat Tidak Bijak!

Menjelang pelantikan, muncul kabar kabinet baru mereka akan terdiri dari 44 kementerian.

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo: Masih Ada Saudara Kita 70 Tahun Menarik becak, Ini Bukan Ciri-Ciri Bangsa Merdeka
Presiden Prabowo: Masih Ada Saudara Kita 70 Tahun Menarik becak, Ini Bukan Ciri-Ciri Bangsa Merdeka

Bangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Keras! Presiden Jokowi Bongkar Bobrok Jargon Politik Tidak Jelas Bentuknya
VIDEO: Keras! Presiden Jokowi Bongkar Bobrok Jargon Politik Tidak Jelas Bentuknya

Presiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.

Baca Selengkapnya
Sejauh Mana Jokowi Effect Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Gibran?
Sejauh Mana Jokowi Effect Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Gibran?

Jokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Selama Debat Ketiga Pilpres 2024, Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Pernyataan Ganjar
Selama Debat Ketiga Pilpres 2024, Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Pernyataan Ganjar

Menurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.

Baca Selengkapnya