Gandeng pengusaha, Kemenristek mau rasakan manisnya bisnis jamu
Merdeka.com - Kementerian Riset dan Teknologi ingin merasakan 'manis'nya berbisnis jamu di Indonesia dengan memasarkan hasil penelitian tanaman herbal. Untuk itu, Kemenristek menggandeng Asosiasi Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu).
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan banyak hasil penelitian tanaman herbal yang sia-sia lantaran kurang dipromosikan.
"Harus ada yang menjembatani, selama ini publikasi temuan ilmuwan kita kurang. Mereka tahunya neneliti. Harus ada yang bantu menjual," ujarnya selepas menandatangani kerja sama Kemenristek dengan Pengusaha Jamu, Selasa (30/7).
-
Apa itu jamu tradisional? Jamu, sebagai minuman herbal tradisional, telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
-
Kenapa jamu tradisional populer? Jamu tradisional ini tidak hanya populer karena khasiatnya yang mujarab tetapi juga karena cara pembuatannya yang alami dan minim efek samping.
-
Dimana jamu tradisional banyak digunakan? Dalam kehidupan sehari-hari, rempah-rempah ini sering kali dijadikan bahan utama dalam pembuatan jamu tradisional yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga menyegarkan.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang jamu? Melalui peringatan Hari Jamu Nasional, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan memanfaatkan jamu dalam kehidupan sehari-hari sebagai alternatif pengobatan alami yang aman dan efektif.
-
Bagaimana jamu dibuat di masa lalu? 'Sebenarnya pengobatan yang digunakan oleh masyarakat masa lalu tidak kalah dengan saat ini. Hanya saja tergerus perkembangan zaman,' kata Puger dikutip dari Kemdikbud.go.id.
-
Apa itu resep jamu herbal? Beberapa orang percaya bahwa konsumsi jamu herbal dapat menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, asam urat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula, bahkan dapat mencegah kanker.
Sebagai awalan, pengusaha jamu diminta untuk ikut memasarkan obat tradisional yang dikembangkan oleh Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB). Lembaga penelitian itu dinilai yang paling siap untuk bekerjasam dengan industri jamu lantaran sudah memiliki temuan yang sudah dipatenkan.
Semisal ekstrak jati belanda untuk pelangsing badan, atau ekstrak buah mahkota dewa untuk mengobati diabetes. "Saat ini ada 12 lembaga penelitian yang kita bina, tahun ini mungkin bisa kita tetapkan 2 Pusat Unggulan Iptek (PUI) lagi," katanya.
Ketua Umum GP Jamu Charles Saerang mengatakan bakal menginvestasikan Rp 1 miliar untuk memasarkan produk hasil penelitian tersebut. Dia yakin produk tersebut bakal laku dipasaran. "Kalau saya bisa bantu Rp 1 miliar sampai jadi barangnya siap dijual, kan saya yakin bisa jual Rp 4 miliar," ungkapnya.
Menurut Charles, penjualan obat herbal dan jamu terus meningkat setiap tahun. Tahun lalu, penjualannya mencapai Rp 13 triliun melonjak dari sebelumnya Rp 7,2 triliun pada 2010.
Sementara, jamu baru dikonsumi oleh 30 persen penduduk Indonesia. Kalah dibanding China yang sudah mencapai 50 persen. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku UMKM melalui program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaSaintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaJamu dan produk herbal Indonesia lanjut Ganjar memang diminati banyak masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaSimposium Nasional mengusung tema “Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat".
Baca SelengkapnyaSelain 20 varian jamu siap minum, Dapur Jamu Ibu ini juga menyediakan sirup dan jamu serbuk instan.
Baca SelengkapnyaMenyambut Hari Jamu Nasional 2024, Sido Muncul menggelar acara Ayo Minum Jamu.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca SelengkapnyaJamu penambah nafsu makan adalah minuman herbal yang khusus dirancang untuk merangsang nafsu makan.
Baca SelengkapnyaJamu sebagai aset bangsa harus dilestarikan, dimanfaatkan, dan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaHari Jamu Nasional diperingati setiap tanggal 27 Mei. Perayaan ini tidak hanya bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan manfaat jamu.
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca Selengkapnya