Genjot inklusi keuangan,OJK luncurkan strategi perlindungan konsumen
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) 2013-2027. Kebijakan ini untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas keuangan, memperkecil gini ratio dengan memudahkan masyarakat pelosok mengakses jasa keuangan yang berizin.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, peningkatan aspek perlindungan keuangan dapat mendorong tingkat inklusi dan literasi keuangan. Tingkat literasi keuangan Indonesia sebesar 29,66 persen per 2016. Angka ini meningkat dari 21,8 persen di 2013.
OJK sendiri menargetkan indeks inklusi keuangan bisa mencapai 75 persen di 2019. Harapannya, dengan semakin banyak masyarakat melek layanan keuangan, bisa meningkatkan kesejahteraan.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
-
Bagaimana OJK melibatkan masyarakat dalam edukasi keuangan? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
"Peningkatan aspek perlindungan keuangan salah satunya dapat mendorong tingkat inklusi keuangan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (18/5).
Dalam strategi ini, OJK membagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama yaitu 2013-2017 adalah tahap pembangunan, tahap kedua 2018-2022 fokus pada pengembangan, dan tahap ketiga atau terakhir 2023-2027 fokus pada akselerasi.
Muliaman melanjutkan, dalam 3 tahun terakhir, sudah banyak hal dilakukan OJK dalam menggenjot perlindungan konsumen. Beberapa di antaranya ialah penyediaan layanan terintegrasi di 35 kantor OJK yang disebut layanan keuangan trackable dan traceable.
Selain itu juga dibangun badan penyelesaian sengketa, penerbitan regulasi perlindungan konsumen, dan sinergi dengan beberapa kementerian. "Pengawasan praktik-praktik jasa keuangan yang ada di pasar juga dilakukan secara bertahap dan tematik," tuturnya.
"Aturan ini mengacu pada 4 pilar yakni infrastruktur, regulasi perlindungan konsumen, pengawasan market conduct, dan edukasi dan komunikasi."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan pelindungan konsumen.
Baca SelengkapnyaPihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.
Baca SelengkapnyaPeta Jalan ini akan menjadi pedoman bagi OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan secara aktif terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK senantiasa memperkuat pengaturan dan pengawasan industri asuransi yang semakin menjamin pelindungan konsumen
Baca SelengkapnyaSedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
Baca SelengkapnyaFriderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaHasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca Selengkapnya