Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hapus keraguan investor, polemik Blok Masela harus diakhiri

Hapus keraguan investor, polemik Blok Masela harus diakhiri Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Rencana pengembangan Blok Masela di Maluku hingga kini belum menemukan titik jelas. Pemerintah masih mempertimbangkan apakah akan membangun kapal terapung gas alam cair (Floating LNG/FLNG) atau membangun pipa gas ke Kepulauan Aru (Onshore LNG/ONLG).

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukmandaru Prihatmoko mengatakan, pengembangan blok Masela masih terbentur dengan cost effective antara pengembangan Floating LNG (FLNG) dan Onshore LNG (ONLG). ‎Ketidakpastian ini mengundang keraguan investor lain yang sedang mengerjakan kegiatan eksplorasi di daerah ini.

"Apapun keputusan pemerintah setelah menggunakan konsultan independen pada akhir tahun nanti harus dipatuhi dan memupus polemik ini agar pengembangan lapangan ini segera bisa digulirkan," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/10).

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dikaji, antara lain sumberdaya, cadangan dan potensi eksplorasi. Jumlah cadangan dan sumberdaya serta potensi eksplorasi dari lapangan Masela dan sekitarnya perlu dikaji terus, dan dapat dipergunakan sebagai pertimbangan pengembangan.

"Kajian lain dari sisi mitigasi atau potensi kebencanaan, bila ada. Bila melihat konfigurasi tektonik di daerah ini, maka perlu ada kajian khusus mengenai potensi gempa dan tsunami. Sehingga konstruksi-konstruksi yg direncanakan baik di darat (onshore) maupun dilaut sudah harus mempertimbangkan hal ini," jelasnya.

Dia menambahkan, potensi longsoran bawah laut sangat mungkin terjadi bila ada trigger-trigger gempa juga akan mempengaruhi konstruksi pipa dan lain lain. Dengan melihat peta batimetri di daerah ini pasti bisa dicari route-route yang relatif landai untuk menghindari potensi longsoran bawah laut ini.

Selain itu, dari kajian konservasi lingkungan, IAGI juga mempertanyakan apakah itu pilihan dengan konstruksi darat maupun laut pasti akan meninggalkan 'jejak' terhadap lingkungan. Kajian konservasi lingkungan semestinya sudah dilakukan, namun perlu dimonitor terus, ujarnya.

"Dari aspek keekonomian dan jenis teknologi yang akan diaplikasikan perlu dikaji apakah bila memakai FLNG ataupun OLNG, instalasi ini bisa dipakai pula untuk mengembangkan lapangan sekitarnya, berapa lama umur pemakaiannya, ini terkait dengan jumlah cadangan dan sumberdaya di daerah tersebut."

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan pembangunan infrastruktur dalam upaya pengembangan Blok Masela, Maluku memakai konsultan internasional untuk memilih dua skenario yaitu darat dan laut. Konsultan ini nantinya akan memberikan rekomendasi profesional sebagai pertimbangan mengambil keputusan.

"Jadi, keputusan persetujuan revisi PoD-1 Lapangan akan menunggu rampungnya kajian dari konsultan independen," kata Amien di Jakarta, Rabu (7/10). (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahlil: Pemilu Boleh Memanas, Tapi Jangan Sampai Bikin Investor Kabur!
Bahlil: Pemilu Boleh Memanas, Tapi Jangan Sampai Bikin Investor Kabur!

Dia pun meminta agar para capres dan cawapres bisa menyampaikan gagasan sesuai dengan data yang benar.

Baca Selengkapnya
Sengketa Pilpres Usai, Menko Airlangga Klaim Investor Siap Tebar Investasi
Sengketa Pilpres Usai, Menko Airlangga Klaim Investor Siap Tebar Investasi

Menko Airlangga meyakini investor tak lagi ragu berinvestasi pasca putusan MK terkait sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai

SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.

Baca Selengkapnya