Harga Cabai dan Bawang Mahal, Pedagang Warteg Sembunyikan Sambal
Merdeka.com - Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) di wilayah DKI Jakarta sudah hampir satu bulan terakhir menyembunyikan sajian sambal akibat lonjakan harga cabai dan bawang merah.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengatakan, strategi menyembunyikan sajian sambal itu terpaksa dilakukan untuk menyiasati kerugian imbas mahalnya harga cabai rawit merah dan bawang merah sebagai bahan baku sambal.
"Mau gak mau, harus sambal harus disembunyikan. Tidak seperti dulu yang disajikan bebas ya. Sekarang kalau konsumen mau baru kita keluarkan agar tidak rugi,” ungkap Mukroni kepada Merdeka.com di Jakarta, Selasa (12/7).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Bagaimana upaya Kementan untuk memenuhi produksi bawang merah? Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
-
Bagaimana cara membuat sambal kecap bawang? Masukkan irisan bawang dan cabai rawit ke mangkuk, lalu tambahkan air perasan jeruk limau. Tambahkan kecap manis, lalu aduk rata.
-
Sambal bawang apa yang di jual Purwanti? Produk yang diberi nama Praj’na ini kini laku di pasaran.
Mukroni mencatat, saat ini harga cabai rawit di pasar wilayah Jakarta Selatan masih dibanderol di atas Rp100.000 per kilogram (kg). Padahal, saat normal harga pangan pedas tersebut berkisar Rp40.000 per Kg.
Sementara itu, harga bawang merah telah mencapai Rp60.000 per Kg dari sebelumnya hanya Rp30.000 per Kg. "Bawang ini naiknya 100 persen ya," ucapnya.
Dia pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengendalikan harga jual cabai rawit merah bawang merah yang kian menggila di pasaran. Mengingat, kedua komoditas pangan tersebut merupakan bumbu utama aneka masakan khas warteg termasuk sambal.
"Harapannya ini segera diatas ya harga cabai dan bawang. Karena, khas nya warteg juga kan ada di sambal yang bisa diambil bebas pelanggan," tutupnya.
Harga Cabai Makin Pedas
Harga cabai merah yang dijual eceran di Banda Aceh dan Aceh Besar kini dibanderol antara Rp100.000 - Rp120.000 per kilogram. Kenaikan harga terjadi di tengah tradisi meugang dalam rangka menyambut Idul Adha 1443 Hijriah.
"Tadi pagi harga cabai merah tembus Rp120.000 per kilogram di Keutapang, ada juga yang Rp100.000 per kilogram, rata-rata memang Rp100.000 per kilogram, ini naik dari harga sebelumnya Rp95.000 per kilogram," kata Pedagang Pasar Keutapang Irman Yusuf dikutip dari Antara Banda Aceh, Jumat (8/7).
Dia menjelaskan, harga cabai merah naik karena permintaan masyarakat tinggi untuk memenuhi kebutuhan hari meugang, yaitu tradisi warga Aceh memasak daging sapi atau kerbau saat menyambut hari besar, baik Ramadhan, Idul Fitri maupun Idul Adha.
Meski harga naik, tingkat pembelian di tengah masyarakat tetap tinggi untuk memenuhi kebutuhan meugang hari pertama. Harga ini diperkirakan akan bertahan hingga meugang hari kedua pada Sabtu (9/7) besok.
"Di tempat saya saja cabai merah laku sebanyak 50 kilogram, kalau hari-hari biasa hanya 20 kilogram. Cabai ini kita terima pasokan dari petani lokal Aceh, paling banyak dari Aceh Tengah dan Bener Meriah," katanya.
Hal senada juga disampaikan pedagang sembako lain, Kamal yang mengatakan kenaikan harga bahan pokok, terutama cabai karena kebutuhan warga meningkat menjelang Idul Adha.
Tidak hanya cabai merah, cabai besar hijau juga mengalami kenaikan harga dari awalnya Rp50.000 per kilogram, kini menjadi Rp60.000 per kilogram.
"Tapi tetap laku banyak (cabai hijau besar), biasanya saya hanya 10 kilogram per hari, sedangkan hari ini mencapai 40 kilogram," kata Kamal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca Selengkapnya