IHSG Diramal Bakal Melemah Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan saham hari ini. Penyebabnya, masih dari sentimen ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, pelaku pasar atau investor masih menanti pertemuan (meeting) Federal Reserve pada hari Rabu 31 Juli 2019. Ini dinilai bakal menentukan arah apakah ada rencana penurunan suku bunga acuan The Fed atau tidak.
"Ini akan positif untuk emitten berutang USD dan import cost yang juga dalam USD," papar dia dalam risetnya di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
-
Siapa yang mempertanyakan strategi FDIC? Melalui pertemuan ini, Puteri pun mempertanyakan terkait strategi FDIC dalam memenuhi pengembalian simpanan nasabah di bank gagal, khususnya simpanan nasabah yang melebihi batas penjaminan FDIC sebesar 250 ribu dolar AS per deposan per bank.
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa Komisi XI DPR RI mengunjungi kantor FDIC? Melalui pertemuan ini, Puteri pun mempertanyakan terkait strategi FDIC dalam memenuhi pengembalian simpanan nasabah di bank gagal, khususnya simpanan nasabah yang melebihi batas penjaminan FDIC sebesar 250 ribu dolar AS per deposan per bank.
-
Kapan pertemuan berlangsung? Pertama kali dalam sejarah, wanita tertinggi dan terpendek di dunia bertemu dalam sebuah acara minum teh untuk merayakan Hari Rekor Dunia atau Guinness World Records Day yang ke-20.
-
Kapan Redenominasi Rupiah direncanakan? Indonesia telah mencanangkan agenda redenominasi rupiah sejak tahun 2010, dan wacananya masih berlanjut hingga saat ini.
Adapun pada perdagangan saham hari ini dirinya memproyeksi indeks akan terkoreksi dalam rentang support 6.400 dan resistance 6.470.
Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan, indeks kemungkinan akan bergerak terkonsolidasi pada support dan resistance di 6.234-6.315.
"Pergerakan masih dibayangi oleh kekhawatiran investor terkait faktor global, yaitu kebijakan suku bunga The Fed," paparnya.
Kali ini, Lanjar menyarankan saham-saham BUMN agar dikoleksi oleh investor. Itu seperti Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Kemudian Yuganur memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Astra International Tbk (ASII), hingga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaIHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaIHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca Selengkapnya