Impor beras diam-diam, pedagang kecewa pemerintah berdusta
Merdeka.com - Kasus pemberian izin impor beras diam-diam oleh pemerintah kepada 58 pengusaha swasta tahun lalu membuktikan pemerintah telah ingkar janji dan berdusta. Sebab selama ini pemerintah selalu mengklaim tidak mengimpor beras karena cadangan atau stok nasional cukup.
Pedagang pasar mengaku tidak pernah menyadari ada beras medium datang dari Vietnam seperti ramai diberitakan sebelumnya. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia Ngadiran mengaku rekan-rekannya yang berjualan beras baru tahu ada impor beras justru dari media massa. Mereka selama ini memperoleh pasokan beras medium dari Badan Urusan Logistik (Bulog) atau membeli dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
"Kita lebih sering belinya ke pasar induk, importir kan memasoknya ke induk juga. Jadi kita kaget ternyata ada impor (beras medium) begini. Soalnya enggak ada yang melaporkan sebenarnya," kata Ngadiran kepada merdeka.com, Selasa (28/1).
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
Dia menyesalkan kejadian ini, karena pemerintah tidak transparan dalam mengelola beras. Apalagi para pedagang sempat percaya tahun lalu memang tidak ada impor beras, seperti disuarakan pemerintah pusat.
Jika praktik pemberian izin impor diam-diam ternyata kerap dilakukan, Ngadiran meyakini itulah muasal harga beli gabah petani sering anjlok di musim panen.
"Kita prihatin dan kasihan pada saudara-saudara petani. Karena ini sepenuhnya pasti yang dapat untung importir kan mereka beli dari Vietnam murah sekali," ujarnya.
Sedangkan dari segi harga, Ngadiran mengaku belum ada perubahan di beras. Kenaikan sekitar Rp 100-300 per kilo untuk jenis medium. Karena margin keuntungan beras didasarkan pada kuantitas, dia meyakini masuknya beras 19.900 ton itu belum akan mempengaruhi harga baik di pasar induk, maupun pasar-pasar lebih kecil.
"Kalau kita sementara enggak terasa ada perubahan harga. Tapi sekali lagi yang merasakan sebenarnya petani setiap kali ada impor beras," tandasnya.
Kasus ini pertama kali diungkap pedagang pasar Cipinang bernama Billy Haryanto kepada menteri-menteri yang tengah menggelar inspeksi pekan lalu. Tapi ketika itu laporannya disepelekan.
Awal pekan ini, Ditjen Bea Cukai membenarkan ada aktivitas impor untuk 19.900 ton. Kementerian Perdagangan dianggap terlibat, lantaran menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada pelaku usaha swasta untuk mendatangkan beras.
Padahal swasta cuma boleh mengimpor beras khusus berharga mahal, misalnya jenis Japonica atau beras merah. Sedangkan untuk beras biasa, impor hanya dapat dilakukan di saat darurat, misalnya puso nasional atau cuaca buruk, dan itupun hak prerogatif Bulog.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas memastikan sudah bekerja sesuai dengan aturan yang secara teknis tidak masuk ke dalam pelaksanaan importasi.
Baca SelengkapnyaDalam dokumen, ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage.
Baca SelengkapnyaHal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat
Baca SelengkapnyaKetut menegaskan bahwa bersama BUMN pangan melalui penugasan ke Perum Bulog dan ID FOOD.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog menyatakan isu penggelembungan harga beras impor itu tidak benar.
Baca SelengkapnyaJika ada yang bermain maka akan langsung dicabut izinnya karena telah meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDaniel juga menyoroti sikap pemerintah yang belakangan semakin suka impor.
Baca SelengkapnyaMenurut hitungannya, angka dugaan rasuah tersebut mencapai lebih dari Rp2,7 triliun.
Baca SelengkapnyaDuduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.
Baca SelengkapnyaTrubus mendorong adanya pengusutan soal dugaan penyelundupan beras tersebut yang menimbulkan demurrrage Rp294 miliar.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya