Indonesia dinilai tak berani ambil risiko eksplorasi minyak dan gas
Merdeka.com - Peneliti dan pengamat energi, Pri Agung Rakhmanto menilai pemerintah Indonesia tidak memiliki keberanian untuk eksplorasi sumber daya alam. Padahal, potensi sektor enregi, terutama minyak dan gas dalam negeri sangat melimpah.
Menurutnya, potensi sumber daya alam berupa minyak dan gas di Indonesia mencapai 151 miliar barel. Dari jumlah tersebut, eksplorasi yang baru menghasilkan sekita 3,3 miliar barel aja. Dia menyadari, biaya eksplorasi tidaklah murah. Untuk eksplorasi satu sumur saja, dibutuhkan sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 1,5 triliun
"Indonesia bukan memposisikan diri tidak dalam posisi bersedia ambil resiko eksplorasi. Untuk mencari dan mengubah sumber daya menjadi cadangan, Indonesia tangannya cuma melalui Pertamina," kata Pri, di Kantor Chevron, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).
-
Bagaimana DPR mendorong kerja sama investasi? Menutup keterangannya, Puteri juga mengajak Australia untuk terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama investasi di sejumlah sektor prioritas yang digencarkan Pemerintah Indonesia.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong kolaborasi dengan SKK Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana Pertamina dan Polri menjalin kerja sama? Pertamina dan Polri diharapkan dapat terus bersinergi dalam hal publikasi dan edukasi, dan menjadi trendsetter informasi kalangan milenial dan masyarakat luas. 'Khususnya dalam mengawal bersama penggunaan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan peruntukannya, serta distribusi energi berkelanjutan kepada masyarakat,' pungkas Fadjar.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
Pri Agung menegaskan, masyarakat Indonesia sebenarnya bisa akan makmur jika pemerintah Indonesia berani mengeluarkan modal besar dalam konteks hulu minyak dan gas. Pada kenyataannya, posisi Indonesia saat ini cenderung memilih cost (biaya) yang kecil sehingga menghasilkan untung yang sedikit.
Pri menyarankan agar pemerintah meningkatkan hubungan baik dengan investor untuk eksplorasi. Akan tetapi, posisi Indonesia belum menunjukkan hubungan baik tersebut. Terlihat saat digulirkan production sharing contract (PSC), di mana investor membawa teknologi dan investasi dikerjasamakan.
"Kalau gagal eksplorasi di tanggung investor, kalau dapat nanti di PSC. Itu sebenarnya win-win, karena kita gak bersedia resiko drilling sumur sampai berapa juta dolar," pungkas Pri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaLuhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Baca SelengkapnyaInsentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaLebih berhati-hati dalam menerima berbagai tawaran investasi tersebut.
Baca SelengkapnyaTekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Bersama Kementerian ESDM juga mengalokasikan anggaran cukup besar.
Baca SelengkapnyaSeluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansial, melalui pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengungkapkan bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh industri ini.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca Selengkapnya