Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri pelayaran keluhkan aturan wajib penggunaan Rupiah

Industri pelayaran keluhkan aturan wajib penggunaan Rupiah Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelaku usaha di sektor pelayaran nasional mengeluhkan kebijakan Bank Indonesia (BI) tentang kebijakan penggunaan Rupiah untuk kontrak-kontrak migas, termasuk sektor pendukung yakni jasa transportasi pelayaran hulu dan hilir migas.

Kebijakan yang telah diberlakukan sejak pertengahan 2015 itu dirasakan cukup memberatkan bagi pemilik kapal lantaran mereka harus berinvestasi dalam bentuk kurs Dolar untuk pembelian kapal dan pinjaman perbankan. Sementara pendapatan mereka dalam bentuk kurs Rupiah.

Ketua Umum Indonesian National Shipowner Association (INSA), Johnson W Sutjipto menilai jika kontrak sewa kapal pelayaran migas nasional masih menggunakan kurs Rupiah, maka dalam jangka panjang dipastikan industri ini akan mengalami kesulitan lantaran pinjaman pembelian kapal kepada perbankan selama ini menggunakan kurs Dolar.

Orang lain juga bertanya?

"Akan menjadi suatu keniscayaan bahwa anggota-anggota kami di bidang migas hulu dan hilir akan mengalami kesulitan, kesulitan dalam arti miss and match (ketidaksesuaian) antara pinjaman dan penyewaan. Karena selama ini memang pinjaman (Perbankan) pembelian armada-armada migas ini dalam bentuk USD," ujarnya di Jakarta, Senin (28/3).

Johnson mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya yakni berkomunikasi dengan pihak Bank Indonesia dan juga Kementerian Perhubungan. Namun demikian, kata dia, hingga saat ini persoalan itu belum bisa terselesaikan.

"Kondisi pelemahan di sektor Hulu migas akibat melemahnya harga komoditas minyak ini kemudian diperparah dengan adanya regulasi yang tidak berpihak bagi industri pelayaran nasional. Dari total 500-an anggota INSA, hampir 50 persennya menghentikan operasi. Salah satunya akibat lesunya harga komoditas, termasuk CPO, batubara dan migas," jelas dia.

Informasi saja, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/3/PBI/2015 tentang kewajiban penggunaan Rupiah untuk setiap transaksi di dalam negeri, juga telah diberlakukan bagi sektor hulu dan hilir migas. Aturan wajib Rupiah itu diwajibkan pada setiap kontrak yang dilakukan pada sektor hulu dan hilir migas, termasuk juga bagi industri penunjang sektor itu, yakni pelayaran.

Aturan yang diberlakukan sejak 1 Juli 2015 lalu itu juga sebelumnya telah diprotes oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) sektor Hulu migas lantaran dirasa memberatkan.

"Seharusnya (Aturan penggunaan rupiah) tidak berlaku di sektor minyak dan gas karena akan menjadi kontra produktif dan tidak masuk akal," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah

Kenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Minta BUMN Borong Dolar AS, Menko Airlangga: Itu Tidak Bijak
Menteri Erick Minta BUMN Borong Dolar AS, Menko Airlangga: Itu Tidak Bijak

Menko Airlangga tidak sepakat dengan pernyataan Erick Thohir kepada BUMN untuk memanfaatkan momen pelemahan Rupiah dengan memborong dolar AS.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Hampir Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Biang Keroknya
Kurs Rupiah Hampir Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.

Baca Selengkapnya
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya