Inflasi & Suku Bunga Jadi Penyebab Perlambatan Ekonomi Global di 2023
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan beberapa hal yang menyebabkan perlambatan ekonomi global. Termasuk, adanya penyesuaian suku bunga, inflasi, hingga kenaikan harga komoditas global.
"Nah kenaikan harga komoditas ini mendorong inflasi yang sangat tinggi yang kemudian diikuti dengan kenaikan suku bunga di berbagai negara yang tidak memberikan price control," ujar dia dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1).
Sebut saja, Amerika Serikat yang mencatatkan inflasi sebesar 7,1 persen, Eropa alami inflasi sebesar 2,5 persen, kemudian, India pun mencatatkan inflasi 5,9 persen. Tingginya inflasi ini direspons dengan penguatan suku bunga, dan berbagai pengetatan lainnya.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
"Inilah yang menyebabkan kenapa pertumbuhan ekonomi dunia melambat secara signifikan. Kenaikan dan gejolak yang terjadi dan tentu menggerus dari sisi permintaan dan kemudian juga menyebabkan proyeksi pertumbuhan global direvisi ke bawah," paparnya.
Di 2022, terjadi revisi pertumbuhan global, dari 4,4 persen, turun menjadi 3,6 persen, dan turun lagi menjadi 3,2 persen untuk ekonomi global. Sementara itu, di 2023 IMF juga merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global hanya berada di 2,7 persen.
"Ini juga revisi yang cukup tajam dari tadinya prediksi bahwa tahun 2023 adalah perekonomian akan tumbuh 3,8 persen secara dunia kemudian direvisi ke bawah menjadi 3,6 persen, (turun lagi ke) 2,9 persen dan ke 2,7 persen," bebernya.
"Ke depan tantangan ekonomi memang akan diwarnai dengan suasana yang mirip 2022 dan pelemahan ekonomi yang mungkin dalam hal ini mulai terjadi secara nyata di berbagai belahan dunia," imbuhnya.
Sementara itu, ekonomi Amerika Serikat diperkirakan tumbuh sekitar 1,6 di 2022 dan diprediksi tumbuh 1 persen. Bahkan ada prediksi ekonomi AS akan melemah di awal tahun ini. "Masih ada prediksi bahwa terjadi kemungkinan negatif growth pada 1 atau 2 kuartal ada tahun 2023 ini," kata dia.
"Eropa mengalami penurunan yang sangat dramatis yaitu tahun 2022 dari 5,2 persen di tahun lalu ke 3,1 dan tahun depan diperkirakan hanya tumbuh tipis atau bahkan masuk resesi," imbuhnya.
Sedangkan, China yang mulai membuka pergerakan masyarakat diprediksi akan tumbuh tipis dari tahun lalu. Pertumbuhannya hanya 3,2 persen, dan tahun depan mungkin akan lebih baik sedikit pada level 4,4 persen.
"India yang relatif dalam posisi lebih baik pun tahun 2022 merupakan koreksi dari tahun sebelumnya, hanya tumbuh 6,8 persen dibandingkan pemulihan tahun sebelumnya yaitu 8,7 persen. Tahun depan India diperkirakan mengalami sedikit pelemahan, (tumbuh) di 6,1 persen," beber Menkeu.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca Selengkapnya