Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini bahaya pelemahan nilai tukar mata uang bagi negara berkembang

Ini bahaya pelemahan nilai tukar mata uang bagi negara berkembang Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelemahan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap dolar Amerika (USD) seringkali dianggap sebagai suatu yang menguntungkan. Pemerintah sering menyebut, melemahnya nilai tukar akan menggairahkan ekspor karena harga produk dalam negeri akan lebih murah di luar negeri, dan produk tersebut bisa bersaing.

Skenario seperti ini sering diucapkan kepala negara, termasuk Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. Nilai tukar Ringgit Malaysia memang anjlok parah dan menyentuh titik terendah dalam 17 tahun terakhir.

Namun demikian, pelemahan nilai tukar disebut tetap berbahaya untuk negara, apalagi negara berkembang. Co-head of Asian Economics Research di HSBC, Frederic Neuman mengatakan, pelemahan nilai tukar akan menyakiti prospek pertumbuhan ekonomi.

Orang lain juga bertanya?

Frederic menjelaskan, pelemahan nilai tukar akan menyakitkan bagi negara melalui dua cara. Pertama adalah ketika nilai tukar anjlok akan memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuan sebagai respon kaburnya dana asing dalam negeri atau capital outflow.

Ucapan Frederic terbukti dengan adanya kepanikan berlebihan di pasar mata uang. Modal asing atau dana asing kabur dari pasar negara berkembang. Akibatnya, kondisi keuangan negara berkembang mengalami kesulitan dan biaya pinjaman semakin tinggi.

Akibat kedua dari pelemahan nilai tukar adalah menimbulkan kekhawatiran stabilitas ekonomi makro. Dalam kasus seperti ini, jumlah pinjaman perbankan akan lebih besar jika dikonversi ke mata uang lokal.

"Konteks ini juga penting. Jika pertumbuhan ekonomi terlalu bergantung pada insentif kredit, dengan perilaku konsumsi dan investasi didukung oleh utang, maka imbas dari pengetatan kondisi finansial juga akan menyakiti pertumbuhan ekonomi," ujar Frederic seperti dilansir dari CNBC, Senin (21/9).

Dalam hal ini, kenaikan suku bunga acuan akan memicu kenaikan bunga kredit sehingga perilaku konsumsi dan investasi akan berkurang karena pengambilan kredit tidak menguntungkan.

"Ditambah lagi, jika permintaan dari luar negeri sedang loyo, maka pelemahan mata uang dapat berimbas pada permintaan di kuartal berikutnya. Sayangnya, sebagian besar negara berkembang di Asia saat ini tengah menghadapi kondisi yang sama," kata dia.

Jadi, semua negara berkembang sama-sama rentan? Tidak, kata dia.

Dia memperkirakan bahwa kebijakan pengetatan pada kondisi finansial di Malaysia akan berpengaruh terhadap permintaan di kuartal berikutnya. Di sisi lain, Indonesia dan India seharusnya tidak terlalu parah mengingat jumlah utang yang lebih sedikit dibanding Malaysia dan mempunyai pergerakan pertukaran mata uang lebih tertata.

"Untungnya nilai tukar turun namun dolar Amerika masih stabil (dengan keputusan the Fed untuk menunda menaikkan suku bunga acuan). Namun sekali suku bunga acuan naik, maka kondisi finansial di negara berkembang akan semakin tercekat," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan

Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.

Baca Selengkapnya
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?

Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia

Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD

Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot
Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot

Ekonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Minta BUMN Borong Dolar AS, Menko Airlangga: Itu Tidak Bijak
Menteri Erick Minta BUMN Borong Dolar AS, Menko Airlangga: Itu Tidak Bijak

Menko Airlangga tidak sepakat dengan pernyataan Erick Thohir kepada BUMN untuk memanfaatkan momen pelemahan Rupiah dengan memborong dolar AS.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Kenapa Pemerintah Tidak Mencetak Uang untuk Membayar Utang? Ini Penjelasannya
Kenapa Pemerintah Tidak Mencetak Uang untuk Membayar Utang? Ini Penjelasannya

Untuk mencetak sebuah mata uang harus didahului dengan perencanaan uang Rupiah

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Terus Melemah, Rupiah Bisa Kembali ke Level Rp14.000 per USD?
Terus Melemah, Rupiah Bisa Kembali ke Level Rp14.000 per USD?

Pada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.

Baca Selengkapnya