Intip kisah Soeharto wujudkan swasembada pangan Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo saat ini tengah memiliki ambisi untuk membawa Indonesia menuju swasembada pangan dalam tiga tahun. Sejauh ini, upaya nyata Presiden Jokowi dalam mewujudkan ambisinya ini ialah dengan membagi-bagikan traktor pada para petani Indonesia.
Ambisi swasembada ternyata bukan hanya milik Presiden Jokowi semata. Presiden ke-2 Indonesia Soeharto, dalam otobiografinya, mengungkapkan dirinya juga memiliki ambisi untuk berswasembada pangan.
Soeharto, pada masanya, melihat tidak adanya pemerataan pembangunan di bidang pangan khususnya dan pembangunan dunia pada umumnya. Maka Soeharto bertekad membawa dunia lebih adil dan sejahtera yang merata, bebas dari kelaparan.
-
Kenapa swasembada pangan penting bagi Indonesia? 'Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,' ucap Prabowo kepada para pembantunya itu.
-
Siapa yang terkejut dengan makanan Soeharto? Seorang menteri yang datang ke Jalan Cendana pun terkejut disuguhi makanan ala anak kos.
-
Makanan kesukaan Soeharto? Wader atau ikan teri memang makanan kesukaan Soeharto.
-
Dari mana bahan makanan untuk program makan gratis Soeharto? Soeharto juga menekankan bahwa bahan makanan yang disalurkan dalam program tersebut harus dibeli dari daerah atau desa tempat sekolah berada, dengan tujuan agar perekonomian lokal turut berkembang, selain untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan kecerdasan anak-anak.
-
Kapan Soeharto makan singkong rebus? Di tengah perbincangan, tiiba-tiba pelayan Istana datang membawakan kudapan.Haryono melihat makanan yang disuguhkan: Singkong rebus.
-
Siapa yang dipilih Soeharto jadi Wapres di 1983? Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
Untuk Indonesia, Soeharto ingin swasembada pangan dapat meningkatkan mutu gizi penduduk Indonesia, meningkatkan pendapatan dan tingkat hidup petani, serta mendorong perkembangan ekonomi pada umumnya.
Soeharto akhirnya sukses membawa Indonesia berswasembada pangan pada 1984. Dikutip dari buku otobiografi 'Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya' diungkapkan bahwa Soeharto menggunakan dua cara menuju swasembada yakni ekstensifikasi dan intensifikasi. Saat itu, Soeharto memerintahkan pemerintahannya untuk memfokuskan perhatian pada bidang pertanian, khususnya pendanaan.
"Keputusan politik untuk mencurahkan perhatian pada pembangunan pertanian tercermin dengan jelas dalam penyediaan anggaran pembangunan negara kita di sektor pertanian dan irigasi, yang selama bertahun-tahun selalu mendapatkan anggaran yang terbesar," ujar Soeharto. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak impor beras terbesar Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 3 juta ton.
Baca SelengkapnyaPresiden ke Dua Indonesia, Soeharto memanggil Kepala Bulog saat itu, Bustanil Arifin ke Bina Graha bahas stok beras.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan saat menghadiri acara dialog Capres
Baca SelengkapnyaZulhas juga sudah mengajak Kementerian Keuangan rapat soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp139,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.
Baca SelengkapnyaSebelum Venezuela dan Zimbabwe mengalami hiperinflasi saat ini, Indonesia sudah terlebih dahulu mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen di tahun 1963-1965.
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima penghargaan tertinggi Agricola Medal dari Direktur Jenderal FAO, Dr. Qu Dongyu.
Baca SelengkapnyaMerasa kalau belum makan jika nggak makan nasi? Begini penjelasannya!
Baca SelengkapnyaAmran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.
Baca SelengkapnyaNantinya tugas Titiek menjadi paling terdepan dalam mengawasi tiap program terkait pangan era pemerintahan Prabowo
Baca Selengkapnya