Terungkap, Ternyata Ini yang Bikin Indonesia Pernah Swasembada Beras di Era Soeharto
Puncak impor beras terbesar Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 3 juta ton.
Puncak impor beras terbesar Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 3 juta ton.
Angka ini menempatkan Indonesia di urutan ke-4 sebagai negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia.
Berikut rinciannya:
Pemerintah Indonesia era Soeharto sejatinya pernah berhasil melakukan swasembada beras dan pangan.
Melansir National Geographic, Soeharto pernah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1974 dan Inpres No 20 tahun 1979 tentang Diversifikasi Pangan untuk Mengatasi Rawan Pangan, yang mengkampanyekan keragaman makanan pokok.
Saat itu, muncul istilah beras Tekad. Sebuah akronim yang artinya nasi yang dikonsumsi terbuat dari Tela, Kacang, Djagung (Jagung).
Beras 'sintetis' ini diharapkan menjadi solusi alternatif masyarakat Indonesia agar tidak ketergantungan dengan beras.
Namun, upaya kampanye konsumsi beras Tekad tidak berjalan lancar.
Pemerintah tidak pernah menyiapkan blueprint (cetak biru) tentang keragaman pangan. Fokus pemerintah saat itu hanya mengejar swasembada beras.
Puncaknya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras.
Akan tetapi konsekuensi dari capaian ini yaitu kampanye beras tekad yang meredup.
Separuhnya merupakan para pemakan non-beras. Pada 1987, pemakan beras justru meningkat menjadi 81,1 persen.
Dalam rentang 1954-1999, masyarakat pengkonsumsi singkong yang tadinya sebesar 22,6 persen, menyusut menjadi 8,83 persen.
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Indonesia harusnya bisa lebih mandiri ketimbang bergantung ke negara lain soal pangan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaJamur ini mahal, langka dan harus menunggu sambaran petir untuk dipanen.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaIndustri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2024 terutama segmen semen kantong (ritel).
Baca Selengkapnya