Jangan dihantui kebijakan moneter Amerika
Merdeka.com - Keputusan The Fed mengurangi stimulus atau Tappering Off disinyalir membuat mata uang regional termasuk Rupiah terus melemah. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengklaim, pemerintah sudah mengantisipasi kebijakan negeri Paman Sam tersebut.
Dia meminta masyarakat dan pelaku usaha di dalam negeri tidak panik menghadapi kebijakan ini. "Kita sudah mengantisipasi hal itu dari semua sudah disampaikan. Kita jangan selalu dihantui seakan-akan kita mengalami apa gitu karena Tappering Off," ucap Hatta di Kantornya, Jakarta, Kamis (19/12).
Topik pilihan: rupiah | Ekonomi Indonesia
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
Hatta tidak menampik adanya dampak dari kebijakan Amerika yang bakal membuat Rupiah terus melemah. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di semua mata uang regional.
"Itu kan bertahap secara gradual dari USD 8,5 miliar, USD 10 miliar bertahap mungkin akan begitu 6-8 bulan. Kita mempersiapkan ini dan pekerjaan rumah kita diberesin. Sudah siap untuk hal-hal itu," katanya.
Sekadar diketahui, Bank sentral AS atau The Federal Reserve telah mengumumkan bakal mulai mengurangi program stimulus besar-besarannya mulai Januari 2014. bank sentral melihat sudah terjadi perbaikan dalam ekonomi dan pasar kerja AS.
Mulai bulan depan, The Fed memutuskan hanya akan mengeluarkan USD 75 miliar per bulan untuk pembelian obligasi. Turun dari sebelumnya USD 85 miliar per bulan yang telah dibelanjakan selama satu tahun dalam upaya untuk menurunkan suku bunga jangka panjang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan.
"Sehubungan dengan kemajuan kumulatif ke arah lapangan pekerjaan maksimum dan perbaikan dalam prospek kondisi pasar tenaga kerja, Komite memutuskan untuk mengurangi secara moderat laju pembelian aset," kata FOMC.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya