Januari deflasi, BI rate diprediksi turun menjadi 7,5 persen
Merdeka.com - Suku bunga Bank Indonesia atau BI rate pada Maret 2015 diperkirakan turun 0,25 persen atau menjadi 7,5 persen. Saat ini BI rate dipatok pada posisi 7,75 persen.
Chief Economist Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anggito Abimanyu menyebut, penurunan itu akibat terjadinya deflasi sebesar 0,24 persen pada Januari 2015. Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,71 di mana sejalan dengan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Premium dan Solar.
"Kebijakan BI selalu lebih cepat, akan menurunkan suku bunga acuannya 0,25 persen, karena adanya deflasi di bulan Januari lalu yang sebesar 0,24 persen" kata Anggito di Jakarta, Senin (16/2).
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
Pertimbangan lainnya ialah bank sentral akan terlebih dahulu memantau kondisi di bulan Februari. Apakah tercatat deflasi lagi atau mungkin kembali ke inflasi.
Faktor lain kemungkinan BI menurunkan suku bunga, yakni terkait kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) menunda menaikkan suku bunga (fed fund rate) yang diperkirakan hingga bulan September 2015.
"Kemungkinan besar suku bunga AS tidak akan naik secepatnya, BI perlu data bulan Februari, kalau Februari deflasi lagi mungkin Maret akan diturunkan bi ratenya," ungkapnya.
Dirinya yakin Gubernur BI Agus Martowardojo sangat paham terkait kondisi tersebut. Anggito bahkan menyebut Agus sebagai sosok yang mempunyai indra ke enam, sehingga sudah bisa memprediksi akurat terhadap keadaan ekonomi.
"Gubernur BI lebih kredibel di pasar, dan cukup memahami kondisi pasar dan mengantisipasi kondisi ke depannya seperti apa," terangnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
proyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca Selengkapnya