Jelang Lebaran, pedagang nilai pengendalian harga pangan terlambat
Merdeka.com - Pemerintah dinilai terlambat dalam mengendalikan harga pangan saat Lebaran. Seharusnya, pengendalian tersebut sudah dilakukan beberapa bulan sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Seharusnya pemerintah dapat memberitahukan kepada penjual dan distibutor enam bulan sebelum lebaran agar tidak terjadi lonjakan harga, biar kami saling menguntungkan," ujar Joko, pedagang daging sapi Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (4/7).
Berdasarkan pantauan, dua hari jelang Lebaran, harga daging sapi di Pasar Kebayoran Lama mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Padahal, beberapa waktu sempat menyentuh Rp 90 ribu per kilogram.
-
Kapan pengumuman Lebaran pertama di Indonesia? Pengumuman hari lebaran sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tahun 1946.
-
Gimana cara tahu jadwal libur Lebaran? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (22/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kapan Lebaran? Lebaran adalah waktu yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim, di mana persiapan yang matang diperlukan, termasuk dalam pemilihan busana yang tepat.
-
Siapa yang mengumumkan Lebaran di Indonesia tahun 1946? Mengutip dari kanal Liputan6.com dan situs nu.or.id, Bangsa Indonesia dikenal memiliki beberapa lembaga dari kerajaan atau pemerintah yang bertugas dalam mengurusi hukum-hukum dalam ajaran agama Islam. Lembaga itu dulunya bernama Mahkamah Islam Tinggi atau MIT yang sudah dibentuk ketika era pemerintah Hindia Belanda masih berlangsung, sekitar tahun 1938.
-
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan hampers lebaran? Hampers Lebaran biasanya diberikan sebagai bentuk silaturahmi.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Begitu pula dengan daging ayam, harganya mencapai Rp 52 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 42 ribu per kilogram.
Lalu cabai merah dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Kentang dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit kompak berada di tingkat harga Rp 45 ribu per kilogram. Naik sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram.
Kemudian, telur merangkak naik menjadi Rp 22 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram. Gula pasir dari sebelumnya Rp 16 ribu naik jadi Rp 17 ribu per kilogram, gula merah dari Rp 16 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Ada beberapa bahan pokok yang harganya masih stabil. Yaitu, beras masih di kisaran Rp 10 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp 12 ribu per kilogram dan terigu Rp 10 ribu per kilogram.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya"Menteri terkait yang bertanggung jawab, itu terlalu sibuk berpolitik. Sehingga tidak mengurusi sektor riil nya. Itu rupanya akan memicu harga naik," kata Tom
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengingatkan, tingkat kenaikan harga atau inflasi menjelang hari besar keagamaan Ramadan.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan, bahan pokok penting tersedia selama bulan suci Ramadan. Harganya juga dipastikan akan stabil.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah jamin harga dan stok pangan terjangkau jelang lebaran 2024
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca SelengkapnyaGuna mengendalikan harga komoditas, perlunya langkah preventif dari pemerintah pusat dan Pemda.
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca Selengkapnya