Juni 2017, laba Bank BTN meroket 21 persen jadi Rp 1,27 triliun
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,27 triliun per Juni 2017. Angka ini naik 21,95 persen jika dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 1,04 triliun.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, kenaikan laba ini didorong pertumbuhan bunga bersih BTN yang naik 14,13 persen menjadi Rp 4,2 triliun per Juni 2017. Kenaikan bunga bersih disumbang dari kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
"Kenaikan pendapatan bunga bersih tersebut juga turut menopang peningkatan laba bersih," ucap Maryono di Jakarta, Senin (24/7).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
Catatan pertumbuhan kredit juga mengerek naik posisi aset Bank BTN menjadi Rp 224,06 triliun pada Juni 2017 atau tumbuh 18,23 persen (yoy0 dari Rp 189,51 triliun.
Pada semester I-2017 ini, Bank BTN tercatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp 177,4 triliun atau naik 18,81 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 149,31 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBTN tersebut mencapai dua kali kenaikan penyaluran kredit rata-rata industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan kredit perbankan nasional hanya naik sebesar 8,77 persen (yoy) per Mei 2017.
Menurut Maryono, saat ini ekonomi Indonesia mulai menunjukkan geliat positif didukung kebijakan pemerintah dan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan investor baik lokal maupun global atas perekonomian di Tanah Air, khususnya sektor keuangan. Di sektor properti pun, penjualan rumah hunian hingga perkantoran masih terus mencatatkan pertumbuhan, terutama dengan hadirnya Program Sejuta Rumah.
"Kami akan terus berinovasi memberikan kredit dengan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada para nasabah, termasuk KPR subsidi dan KPR non-subsidi dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah."
Secara keseluruhan, BTN meyakini pertumbuhan penyaluran kredit yang berada di atas rata-rata industri tersebut akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini dan bertumbuh sesuai target perusahaan.
Maryono memaparkan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN masih ditopang peningkatan kredit perumahan. Jenis kredit yang menempati 90,04 persen dari total pinjaman perseroan tersebut naik 17,68 persen (yoy) dari Rp 135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 159,73 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Kenaikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi-pun, menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. Per Juni 2017, KPR subsidi Bank BTN naik 28,34 persen (yoy) dari Rp 49,86 triliun menjadi Rp 63,99 triliun. Kenaikan juga terpantau pada KPR non-subsidi yang tumbuh 11,09 persen (yoy) dari Rp 57,15 triliun pada kuartal II-2016 menjadi Rp 63,49 triliun di periode yang sama tahun ini.
"Secara total, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) Bank BTN tumbuh di level 19,13 persen (yoy) per akhir Juni 2017."
Posisi pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan KPR dan KPA perbankan nasional yang naik 7,69 persen (yoy) per Mei 2017 (data OJK). Dengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017 dan pangsa pasar KPR FLPP sebesar 95,77 persen per Juni 2017.
Bank BTN juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit konstruksi sebesar 18,2 persen (yoy) dari Rp 19,95 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp 23,58 triliun di bulan yang sama tahun ini. Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan pun tumbuh 30,15 persen (yoy) dari Rp 13,57 triliun pada pertengahan tahun lalu menjadi Rp 17,66 triliun di periode yang sama tahun ini.
Di sisi lain, pada kuartal II-2017 ini, Bank BTN telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 159,12 triliun atau naik 18,26 persen (yoy) dari posisi Rp 134,55 triliun. Pertumbuhan DPK BBTN tersebut juga berada di atas rata-rata industri perbankan yang hanya naik sebesar 11,2 persen (yoy) pada Mei 2017 (data OJK).
Adapun, pertumbuhan simpanan di Bank BTN ditopang kenaikan giro, tabungan, dan deposito yang dihimpun Bank BTN. Per Juni 2017, giro Bank BTN tercatat naik 25,97 persen (yoy) menjadi Rp 41,73 triliun, tabungan naik 14,69 persen (yoy) menjadi Rp 33,04 triliun, dan deposito naik 16,16 persen (yoy) menjadi Rp 84,36 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaBTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaBTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca Selengkapnya