Kadin dukung capres yang berani alihkan subsidi BBM
Merdeka.com - Dunia usaha menetapkan kriteria calon presiden ideal, yakni berani mengubah kebijakan populis seperti subsidi bahan bakar minyak (BBM). Subsidi harga komoditas energi yang tidak pandang bulu dinilai merusak ketahanan fiskal pemerintah. Imbasnya, pembangunan yang mendukung perekonomian jadi terabaikan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo B. Sulisto mengaku frustrasi lantaran sudah berkali-kali mendesak adanya pengubahan struktur subsidi BBM. Tiga tahun terakhir, beban subsidi di APBN selalu membesar.
Padahal yang diminta Kadin bukan penghapusan subsidi sepenuhnya, tapi pengalihan sebagian dana ke sektor produktif seperti infrastruktur. "Sekarang sulit kita mengukur manfaat subsidi ini. Yang mendapatkan justru masyarakat mampu," ujarnya dalam paparan proyeksi ekonomi di Menara Kadin, Jakarta, Senin (27/1).
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa yang menawarkan subsidi? Pada iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Thavisin mengklaim promotor konser Taylor Swift, AEG, telah ditawari subsidi sebesar USD 2-3 juta per pertunjukan oleh pemerintah Singapura sebagai bagian dari perjanjian eksklusivitas.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
Dalam bayangan Kadin, cara paling sederhana mengalihkan subsidi energi, adalah memotong sedikit untuk diberikan pada pemerintah provinsi. Dalam APBN 2014, subsidi BBM dianggarkan mencapai 22 persen, atau setara Rp 210,7 triliun.
Bambang mengandaikan dari total biaya subsidi itu, Rp 5 triliun dibagikan ke setiap provinsi untuk membangun infrastruktur, atau memperkuat pendidikan dan kesehatan. "Bayangkan bila setiap provinsi dapat suntikan dana begitu besar," cetusnya.
Pengusaha nasional meyakini subsidi BBM adalah akar masalah defisit neraca pembayaran yang dialami selama beberapa triwulan terakhir. Alasannya, konsumsi tidak menurun, sehingga pemerintah harus mengimpor premium dan solar dari luar negeri. Imbasnya, cadangan devisa terserap dan melemahkan nilai tukar.
Bahkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih rendah dari Indonesia, negara seperti Filipina atau Vietnam berani menjual BBM lebih mahal. Kisarannya sekitar Rp 15.000 per liter. Sedangkan Indonesia yang sudah kehilangan status produsen utama minyak dunia, terus menerus menerapkan subsidi. "Jadi sudah tidak rasional kita ini," kata Bambang.
Kepala Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Didik Junaidi Rachbini meminta publik kritis terhadap setiap calon presiden. Dia mencontohkan, di negara demokrasi maju, kebijakan ekonomi seorang politikus justru jadi perhatian utama masyarakat.
"Subsidi BBM harus diselesaikan, ini agenda capres 2014 mendatang. Capres yang bisa menyelesaikan itu kita doakan menang. Tidak bisa capres itu senyam-senyum saja. Di negara maju, ditanya kebijakan energi seperti apa, policy pada pajak bagaimana," kata Didik.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Subsidi seharusnya hanya diberikan kepada kelompok afirmasi atau masyarakat tidak mampu.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaImpian Indonesia menerapkan energi ramah lingkungan semakin sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaKebijakan subsidi BBM dimulai saat Soeharto menjabat sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menjelaskan isu pemangkasan subsidi BBM untuk makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, selama ini harga Pertamax sudah ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar.
Baca SelengkapnyaFokus utama pemerintah sekarang itu meningkatkan kualitas BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaErick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca Selengkapnya