KAI siapkan Rp 50 M bangun infrastruktur kereta api logistik
Merdeka.com - Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Kereta Api Properti Management (KPAM) mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar. Anggaran ini akan digunakan untuk memperbaiki rel sepanjang 1,8 kilometer (km) dan membangun sarana infrastruktur pendukung lainnya untuk kereta api logistik Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Ini untuk revitalisasi kemudian pembebasan lahan dan untuk kontruksi dan penyambungan rel menghabiskan biaya Rp 50 miliar. Ini mulai dari Stasiun Pasoso sampai Stasiun JICT Tanjung Priok," ujar Direktur Keuangan dan Administrasi KAPM Pratoto S Raharjo, di Stasiun JICT Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (18/2).
Dia menargetkan revitalisasi pembangunan sarana dan infrastruktur KA Logistik Tanjung Priok selesai dalam waktu tga bulan.
-
Kapan Stasiun Tanjung Priok pertama kali dibangun? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Bagaimana PT KAI mempersiapkan akses penumpang baru di Stasiun Manggarai? Persiapan yang dilakukan mencakup pembongkaran partisi, pemasangan akses ramp perlintasan penumpang sementara, pengaktifan lift peron I.
-
Apa yang baru dari PT KAI? Menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) menghadirkan inovasi baru untuk para penumpang dengan menambah armada New Generation.
-
Kapan pembangunan TAO selesai? Ya, teleskop yang berukuran 6,5 meter ini memang telah dalam proses pembangunan selama 26 tahun.
-
Kapan kereta api Padang Panjang-Bukittinggi dibangun? Dari Padang Panjang dibuatkan sebuah jalur menuju Fort de Kock atau Bukittinggi pada 1 November 1891.
-
Bagaimana Stasiun Tanjungkarang di bangun? Para pekerja harus membabat hutan-hutan dan meratakan tanah untuk bantalan rel kereta.
"Target kami 4 bulan kan. Tapi ini kita selesaikan dalam waktu 3 bulan. Sekarang tinggal pembangunan sarana dan infrastruktur pendukung saja," kata dia.
Sebelumnya, rel kereta api logistik Tanjung Priok yang sudah lama tidak digunakan akhirnya berhasil dihidupkan kembali. Hari ini, rel yang pernah hidup di era Belanda tersebut dilakukan uji coba pada rute Stasiun JICT Tanjung Priok menuju Stasiun Pasoso dan arah sebaliknya.
Direktur Operasi KA Logistik PT KAI, Sugeng Priyono mengatakan untuk sarana dan infrastruktur sudah siap 95 persen untuk digunakan.
"Hari ini uji coba pemanfaatan bongkar muat disini. Secara keseluruhan untuk sarana dan infrastruktur kira-kira sudah 95 persen. Hanya kurang beberapa seperti asesori semacam lampu dan lainnya sara pendukung," ujar Sugeng di Stasiun JICT, Jakarta, Kamis (18/2).
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan upaya lanjutan dalam replacement 19 rangkaian sarana KRL yang dimiliki KAI Commuter secara bertahap mulai tahun 2023 tiga hingga 2026.
Baca SelengkapnyaTerlebih, volume penumpang KRL Jabodetabek ke depan akan terus bertambah hingga mencapai 362 juta orang pada 2025.
Baca SelengkapnyaStasiun Tanah Abang akan dibangun dengan bangunan utama seluas 12.000 meter persegi yang dilengkapi area komersil, fasilitas pendukung, & fasilitas disabilitas.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter terus mengupayakan peningkatan layanan untuk 900-950 ribu lebih penumpang KRL Jabodetabek.
Baca Selengkapnya3 trainset KRL impor baru ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2024-2025.
Baca SelengkapnyaKCI masih menghitung nominal PMN yang akan diminta ke negara
Baca Selengkapnya10 Proyek strategis nasional ini merupakan bagian dari 35 proyek yang ditetapkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek LRT Velodrome-Manggarai saat ini baru memasuki pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang.
Baca SelengkapnyaDana ini akan digunakan untuk pengadaan 19 rangkaian kereta atau trainset untuk operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek rencananya akan diuji coba pada 12 Juli 2023. Namun, progres pembangunannya belum rampung 100 persen.
Baca Selengkapnya