Kejaksaan diminta fokus proses eksekusi kasus Asian Agri
Merdeka.com - Tenggat waktu eksekusi putusan Kasasi Mahkamah Agung terkait kasus pengemplangan pajak yang dilakukan oleh Tax Manager PT Asian Agri Group, Suwir Laut akan segera jatuh tempo pada 1 Februari 2014. Atas hal itu, Kejaksaan Agung diminta untuk lebih fokus pada upaya eksekusi.
"Lebih baik Kejaksaan Agung fokus dulu mengamankan penerimaan negara yang besarnya mencapai Rp 4,5 triliun itu," ujar Peneliti Katadata, Metta Dharmasaputra dalam diskusi 'Quo Vadis Skandal Pajak Asian Agri' di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta, Jumat (24/1).
Metta menerangkan, total penerimaan negara dari eksekusi kasus ini terdiri dari 2 hal. Pertama dari denda yang dibebankan kepada 14 perusahaan Asian Agri Group sebesar Rp 2,5 triliun dan kedua dari beban pajak yang tertanggung sebesar Rp 2 triliun.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Siapa yang dicurigai menampung hasil korupsi? Pihak Kejaksaan Agung juga menegaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan karena status Sandra Dewi sebagai istri Harvey, yang diduga terlibat dalam menampung uang hasil korupsi, meskipun Sandra Dewi telah memiliki dua orang anak.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi timah? Sebagaimana diketahui, sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
Metta mengaku khawatir jika kejaksaan tidak fokus terhadap proses eksekusi ini. "Ini pertaruhan besar bukan hanya bagi negara tetapi juga bagi Asian Agri. Melihat dari perjalanan kasus ini sangat mengkhawatirkan. Berkas perkara bolak-balik terus antara Kejaksaan dengan Pengadilan Pajak," ungkap Metta.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar FHUI Abdul Fickar Hadjar mengatakan, kejaksaan harus berani tegas dalam menjalankan eksekusi. Hal itu untuk menunjukkan kejaksaan memiliki komitmen tinggi menyelesaikan kasus ini, apalagi sebelumnya telah melakukan pemblokiran aset milik Asian Agri.
"Kalau memang Kejaksaan sudah melakukan pemblokiran aset, kita tinggal mengharapkan keseriusan Kejaksaan," pungkas dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan perkara telah masuk ke persidangan, akan terlihat siapa saja sosok yang diduga terlibat dalam pusaran skandal korupsi ini.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaIsu ini sudah berkembang menyusul perkembangan kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021
Baca SelengkapnyaKejagung terus mengusut kasus korupsi tata niaga timah wilayah IUP PT Timah Tbk di tahun 2015-2022.
Baca SelengkapnyaKe depan, kata AHY, target operasi tak hanya pada jaringan mafia tanah, termasuk pihak internal Kementerian ATR yang terlibat.
Baca SelengkapnyaPerlu upaya lain yakni mampu mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkan.
Baca SelengkapnyaKejagung menilai kasus ini terbilang mirip dengan perkara Duta Palma,
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan dari keseluruhan aksi penyelamatan tersebut, nilai terbesar yang berhasil dipulihkan berada di Jawa Tengah sebesar Rp3,4 triliun.
Baca SelengkapnyaKerugian negara akibat korupsi timah ditaksir mencapai Rp300 Triliun
Baca SelengkapnyaMenurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaSudah dua perusahaan digeledah kejagung terkait kasus ini.
Baca Selengkapnya