Keluh Kesah Pelaku Industri Mainan Plastik di Tanah Air
Merdeka.com - Pelaku industri mainan plastik mengajukan beberapa saran kepada pemerintah terkait pengembangan industri mainan anak ke depan. Salah satunya yaitu meminta pemerintah untuk lebih menarik investasi guna pembangunan industri pendukung mainan plastik.
Direktur Utama PT SHP Plastik, Harry Tio mengatakan, dengan adanya industri pendukung di dalam negeri, maka pihaknya akan lebih mudah mendapatkan bahan-bahan untuk keperluan produksi.
"Tarik yang bikin spare parts, industri yang mendukung. Kalau dia (perusahaan yang berinvestasi) mainan juga nanti dia bersaing sama kita," kata dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (7/5).
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Mengapa bedah plastik di Indonesia berkembang? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20.
-
Bagaimana bedah plastik berkembang di Indonesia? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20. Awalnya, praktik ini berkembang seiring dengan masuknya ilmu kedokteran Barat ke Hindia Belanda.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Mengapa produksi sangat penting? Tanpa produksi, dunia yang kita kenal tidak akan ada, dan pembangunan ekonomi akan stagnan.
Menurutnya, jika bahan pendukung lebih mudah diperoleh, maka pihaknya akan mendapatkan kepastian usaha dan kelancaran dalam berproduksi. Sebagai contoh, selama ini pihaknya mengimpor bahan pendukung industri dari China. Jika pada satu waktu ada kendala pengiriman, maka proses produksi akan terganggu, sehingga dia harus menunda pengiriman barang yang sudah dipesan.
"Kalau China belum kirim, saya minta mereka (pembeli) menunggu," jelas dia.
Dia juga meminta agar impor bahan baku dipermudah, sebab pihaknya masih mengimpor bahan baku dari luar. Sedangkan dalam negeri industri petrokimia yang menjadi sandaran pelaku industri mainan anak, belum berkembang.
Owner dan Direktur Utama PT Megah Plastik, Handrick Sutjiadi mengatakan, beberapa industri pendukung seperti yang menyuplai baut saat ini belum berkembang di Indonesia. Jika ada, maka industri tersebut merupakan penyuplai baut untuk industri, bukan Industri mainan anak. Perlu diketahui pula, bahwa spesifikasi baut untuk industri mainan berbeda dengan yang diperuntukkan bagi industri otomotif.
Karena itu jika pihaknya hendak membeli baut untuk keperluan mainan dari supplier lokal maka harganya tidak kompetitif dibandingkan dengan baut impor dari China. "Baut satu piece Rp 25 perak di Indonesia, kita beli pakai ton dari China. Jadi tidak hitung piece.
Dia optimistis, jika industri pendukung dapat tumbuh dan disediakan, maka industri mainan anak di Indonesia akan tumbuh lebih baik dan dapat meningkatkan daya saing. "Untuk meningkatkan daya saing kita butuh supplier lokal. Tolong disediakan sehingga harga dan waktu kita bisa bersaing," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuknya barang impor plastik secara masif berpotensi mengganggu kinerja industri hilir plastik domestik.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaIndustri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.
Baca SelengkapnyaWamendag menyebut, pelaku usaha atau pabrik menjadi sulit berproduksi karena tidak ada bahan baku.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan upaya untuk mengurus permasalahan di industri padat karya, termasuk Sritex.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaHarga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal
Baca Selengkapnya