Kemajuan pembangunan dua unit PLTP Lahendong lebih cepat 3 bulan
Merdeka.com - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan Unit 6 dengan kapasitas 2x20 megawatt (MW) yang dikelola oleh anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), menunjukkan peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan keseriusan perseroan dalam dalam pengembangan sumber energi terbarukan.
"Hingga akhir Februari 2016, tingkat kemajuan proyek PLTP Unit 5 dan Unit 6 mencapai 54,63 persen atau lebih cepat sekitar 2-3 bulan dari rencana," ujar Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (9/3).
PGE Area Lahendong merupakan wilayah kerja panas bumi milik PGE yang mengoperasikan pemanfaatan panas bumi pada area geothermal di daerah Lahendong-Tomohon, Sulawesi Utara. Setelah mengembangkan dan mengoperasikan PLTP Unit 1,2,3 dan 4 dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 20 MW yang dilakukan bertahap sejak 2001 hingga 2011, mulai 2015, PGE Area Lahendong memulai pengerjaan pembangunan PLTP Unit 5 dan 6.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Mengapa Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk beralih ke energi terbarukan? Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Apa proyek PLTS PLN di AIPF? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
-
Apa saja yang PLN lakukan untuk transisi energi? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Kenapa PLN penting dalam transisi energi? PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,“ imbuh Darmawan.
"PLTP Lahendong 1-4 memasok sekitar 40 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan kami komitmen untuk terus meningkatkan pasokan listrik panas bumi melalui proyek-proyek baru, yaitu Lahendong unit 5 dan 6," kata Irfan.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan percepatan pembangunan PLTP di Sulut sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan listrik Sulut. Alasannya, saat ini, Sulut mengalami defisit suplai listrik.
"Penambahan suplai listrik sebesar 2x20 MW dari PLTP Unit 5 dan 6 ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Sulut mengingat saat ini masih terdapat daerah-daerah di Sulut yang belum teraliri listrik,” kata Tanri.
PLTP Unit 5 dan 6 merupakan total Project dengan total investasi sebesar USD 282,07 juta. Sejak tahap eksploitasi panas bumi hingga pembangkitan listrik dilakukan oleh PGE. Listrik yang diproduksi akan disalurkan kepada PT PLN (Persero). Hal ini berbeda dengan PLTP Unit 1-4 dimana PGE hanya menyalurkan uap kepada PLN untuk kemudian membangkitkan listrik melalui PLTP milik PLN.
Ketua Asosiasi Panas Bumi Abadi Purnomo, mengatakan pengembangan panas bumi memerlukan waktu tujuh tahun sejak survei pendahuluan. Padahal, untuk mencapai bauran energi 23 persen pada 2025, kontribusi PLTP adalah 7.000 MW. Ini dinilai target ambisius yang hanya bisa dicapai bila pengelolaannya tak seperti biasanya dengan percepatan di segala lini. Dukungan pemangku kepentingan pusat, daerah, dan masyakat sangat diperkukan, termasuk kemampuan SDM, teknologi dan keuangan.
"Adanya percepatan pembangunan ini bisa sebagai referensi pengembangan di daerah lainnya," kata Abadi.
Menurut Abadi, dengan beroperasinya PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 nantinya lebih dari 50 persen sumber daya listrik di Sulut berasal dari PLTP.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaSeluruh pencapaian PLN saat ini tak lepas dari komitmen kuat diiringi dengan kerja keras dari seluruh insan yang mampu beranjak dari masa lampau.
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaProses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca Selengkapnya