Kemendag: Hasil uji ungkap beras impor Vietnam berjenis premium
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan menyatakan telah melakukan pengujian fisik terhadap sampel beras impor asal Vietnam yang diduga ilegal. Hasilnya beras impor asal Vietnam ternyata adalah beras premium.
Hasil pengujian ini melibatkan Sucofindo, para ahli beras di Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Kemendag.
"Kita sudah keluarkan secara teknisnya kan. Iya, itu beras premium. Intinya kita menemukan beras premium dan kita sudah umumkan itu semua beras premium dan dasarnya itu beras premium dan 2 ahli mengatakan itu beras premium," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/2).
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana Bulog memastikan kualitas beras? 'Ada keluhan mengenai berasnya? Menurut saya itu berasnya lebih bagus dari yang saya makan. Saya tadi ditunjukkan oleh Pak Kepala Bulog di dalam, 'Pak ini yang dibagi'. Agak pulen ya tapi enak kan? Itu beras yang kita bagi itu premium,' tanya Presiden, yang dijawab positif oleh hadirin.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Siapa yang memantau kinerja Bulog dalam menyerap gabah dan beras? Ditemui di lain kesempatan pada kunjungan kerja monitoring ketersediaan stok di Gudang Bulog Purwomatani Sleman dan Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog Sragen pada Senin (29/04), Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memantau kinerja Bulog di daerah terkait progres penyerapan hasil panen gabah dan beras dalam negeri.
-
Apa target Kementan terkait beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan Robert mengatakan untuk menguji kebenaran bahwa beras itu adalah beras premium, Kemendag sudah mengambil 8 sampel beras dari Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur termasuk beras yang dipersoalkan yaitu dengan merek AAA dan Apel.
"Definisi beras ada di HS. Spesifik negara tidak penting, yang penting masuknya beras premium. Yang penting pecahannya 5 persen - 25 persen itu beras medium. Kalau di bawah 5 persen premium. Dari HS-nya sudah beda," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan mendesak agar kode pabean (HS) untuk beras impor premium dan medium tidak disamakan. Tujuannya untuk menghindari terjadi impor ilegal seperti pada kasus beras asal Vietnam yang belakangan ramai diributkan.
"Kemendag meminta agar HS dipisah. Itu Permendag semua ada, baik untuk stabilisasi harga dan sebagainya. Di dalam pasalnya ada. Nanti dilihat supaya diusulkan nanti sama-sama dihindari hal-hal kecurangan," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di kantornya, Jakarta.
Ditemui terpisah Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyetujui usulan itu. "Oya buat saya silakan diperjelas, dipertegas sehingga tidak disalahartikan, seperti apa prosedur yang ngerti," ujar Hatta.
Dia menyerahkan sepenuhnya pada Kementerian Keuangan, Dirjen Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan. Dalam pandangannya, harmonisasi sistem penting dilakukan untuk menghindari penyimpangan. Termasuk salah satunya pemisahan kode HS.
"Yang penting buat saya dipisahkan medium, premium biar gampang dan tidak disalah gunakan,"tegasnya.
Sebelumnya, persoalan kode pabean (HS Code) yang sama antara beras jenis premium dan medium dituding sebagai kambing hitam masuknya beras impor dari Vietnam. Adanya kesamaan kode pabean membuat peluang importir mengakali dokumen pelabuhan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas memastikan sudah bekerja sesuai dengan aturan yang secara teknis tidak masuk ke dalam pelaksanaan importasi.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaDuduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.
Baca SelengkapnyaDalam dokumen, ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage.
Baca SelengkapnyaMenurut hitungannya, angka dugaan rasuah tersebut mencapai lebih dari Rp2,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPihak KPK telah meminta keterangan dan data terkait keterlibatan Bulog dan Bapanas di dalam skandal tersebut.
Baca SelengkapnyaTim tersebut akan mengumpulkan segala informasi terkait penyebab mahalnya harga beras serta menganalisa seluruh aktivitas perberasan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini untuk menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKetut menegaskan bahwa bersama BUMN pangan melalui penugasan ke Perum Bulog dan ID FOOD.
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaDinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asal Vietnam, Tan Long Group buka suara terkait dengan keterlibatan dalam dugaan mark up impor beras Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional.
Baca Selengkapnya