Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementan: Penyakit Babi di Indonesia Adalah ASF, Bukan Flu Babi

Kementan: Penyakit Babi di Indonesia Adalah ASF, Bukan Flu Babi babi. shutterstock

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian angkat suara terkait penemuan virus flu babi (swine flu). Menurut Kementan, virus ini berbeda dengan virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF).

"Kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia pada saat ini adalah ASF dan bukan flu babi," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (1/7)

Ketut menegaskan bahwa flu babi dan demam babi Afrika adalah dua penyakit yang berbeda. Menurut Ketut, penyakit flu Babi yang dilaporkan oleh ilmuwan China adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza G4 EA H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

Orang lain juga bertanya?

Sementara kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia adalah penyakit ASF atau demam babi Afrika yang disebabkan oleh virus ASF yang tidak dapat menular ke manusia.

"Sejak akhir 2019, kasus ASF dilaporkan di Indonesia tepatnya di Sumatera Utara. Kementan terus memantau perkembangan kasusnya, dan berdasarkan data yang ada, tidak pernah ada laporan kejadian ASF pada manusia di seluruh negara tertular," kata Ketut.

Ketut memastikan bahwa sejak ASF mulai dilaporkan di China pada 2018, Kementan secara konsisten terus melakukan pengendalian dan mensosialisasikan tentang ASF ke provinsi/kabupaten/kota melalui edaran dan juga sosialisasi secara langsung, pelatihan, dan simulasi.

Belum Ada Flu Babi di Indonesia

Ketut menerangkan bahwa pada saat ini kasus flu babi belum pernah dilaporkan di Indonesia. Dia menegaskan bahwa berbagai langkah kewaspadaan akan terus dilakukan oleh Kementan untuk mengurangi potensi masuk dan menyebarnya flu babi di Indonesia.

"Masyarakat tidak perlu khawatir terkait flu babi ini. Pemerintah akan terus memantau dan berupaya agar penyakit ini tidak terjadi di Indonesia," kata Ketut.

Ketut menegaskan bahwa Kementan akan terus memperkuat kapasitas deteksi laboratorium kesehatan hewan di Indonesia, serta meminta jejaring laboratorium tersebut untuk melakukan surveilans untuk deteksi dini penyakit dimaksud.

Dia menyebutkan juga bahwa para petugas karantina selalu waspada di pintu-pintu masuk untuk mengawasi pemasukan hewan dan produk yang mempunyai potensi risiko membawa penyakit.

Sebelumnya diberitakan bahwa ada temuan galur baru virus influenza H1N1 pada babi di China yang dianggap para ahli mempunyai potensi menulari manusia dan menimbulkan pandemi di masa yang akan datang.

"Pengawasan sistematis terhadap virus influenza pada babi adalah kunci sebagai peringatan kemungkinan munculnya pandemi influenza berikutnya. Kita akan siapkan rencana kontingensinya juga," kata Ketut.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi

Sejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?

Virus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siap Kembangkan Vaksin dan Serum Khusus Babi
Pemerintah Siap Kembangkan Vaksin dan Serum Khusus Babi

Pengembangan vaksin dan serum ini sebagai bentuk pencegahan penularan African Swine Fever antar babi.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Virus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya

Nipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Geger Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Geger Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya

Virus Nipah telah menyebabkan dua orang meninggal di wilayah Kerala, India. Virus Nipah adalah jenis virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Baca Selengkapnya
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi

Virus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya