Kementan soal Menyebarnya PMK: Peternak Jangan Panik
Merdeka.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah mengingatkan agar peternak yang akan menjual hewan kurban untuk tidak panic selling. Pernyataan ini dikeluarkan terkait menyebarnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
"Peternak jangan panik, panic selling mau Lebaran, tapi tenang karena sumber-sumber ternak kita juga banyak dari wilayah yang tidak tertular," kata Nasrullah saat ditemui di gedung Komisi Pengawasan Persaingan Usaha, di Jakarta, Kamis (9/6).
Diketahui, penyakit mulut dan kuku telah menyebar ke belasan provinsi di Indonesia. Data Kementerian Pertanian pada 22 Mei 2022 menyebut, sebanyak 16 provinsi dan 82 kabupaten/kota terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan total 5.454.454 ekor terdampak dan 20.723 ekor sakit.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa penyebab wabah penyakit beri-beri? Wabah penyakit sudah bermunculan sejak pendudukan Belanda di Bumi Nusantara. Masalah ini membuat para pakar ahli di bidang kesehatan memutar otak untuk menemukan ramuan yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa saja jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
Semula, penyakit yang mengintai hewan ternak berkuku belah itu hanya mewabah di Provinsi Jawa Timur dan Aceh pada awal Mei 2022.
Nasrullah pun menegaskan, Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi tidak berbahaya bagi manusia, namun menjadi salah satu penyakit hewan menular paling berbahaya pada sapi. Penyakit tersebut juga memiliki daya tular yang sangat cepat.
Siapkan Vaksin
Kendati begitu, Kementan tengah mempersiapkan vaksin untuk hewan-hewan ternak yang terjangkit virus, serta bagi hewan ternak di wilayah wabah yang belum terkena virus. Tujuannya, agar hewan ternak yang belum terjangkit bisa terselamatkan.
"Yang disuntik yang sehat di wilayah wabah, yang gak di wilayah wabah ya enggak," ujarnya.
Untuk tahap awal, Kementang tengah mempersiapkan impor 3 juta vaksin untuk hewan kurban. Vaksin tersebut diperkirakan akan tiba minggu depan di Indonesia. Untuk sumber vaksinnya, Nasrullah tidak menyebutkan secara rinci. Namun yang pasti, vaksin diperoleh dari berbagai sumber.
"Vaksin minggu depan sudah datang, jawaban ini virus kan vaksin seperti Covid-19. kami terus berupaya dipercepat, untuk awal ya mungkin sekitar lebih dari 3 jutaan dosis, dari berbagai sumber, anggarannya saya tidak hapal," ujarnya.
Nantinya, satu hewan ternak akan disuntik satu dosis. Hewan ternak yang disuntik itu di antaranya hewan ternak yang sehat di wilayah wabah, sementara hewan ternak di luar wilayah wabah tidak akan divaksin.
"InsyaAllah obat-obatan juga kita drop terus menerus dan kita juga perlu dukungan Pemerintah daerah provinsi dan Kabupaten. Kemudian ini juga tidak menular ke manusia, dagingnya bisa dimakan," ujarnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaMonkeypox atau cacar monyet dapat menyebabkan bermacam-macam komplikasi
Baca SelengkapnyaPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, edukasi dan kesadaran masyarakat harus gencar dilakukan terkait informasi wabah Mpox tersebut,
Baca Selengkapnya