Kerja sama DKI-Foxconn diminta terealisasi tahun ini

Merdeka.com - Menteri Perindustrian MS Hidayat sudah mendapat kabar Hon Hai Precision Industry Co Ltd atau akrab disebut Foxconn siap berinvestasi di Kawasan Berikat Nusantara, Marunda, DKI Jakarta. Tapi, lantaran format kerja sama kedua pihak baru sebatas Letter of Intent (LoI), dia berharap ada peresmian kerja sama lebih jauh.

"Ya kalo LoI atau Memorandum of Understanding (MoU) itu kan perjanjian tidak mengikat. Jadi masih harus ditingkatkan jadi agreement," ujarnya sebelum rapat di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (7/2).

Pabrik perakit telepon seluler iPhone atau tablet iPad itu akhirnya memilih ibu kota sebagai lokasi pabrik. Awalnya beberapa daerah, misalnya Bekasi atau Yogyakarta juga menjadi incaran.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan pihaknya bisa menyisihkan daerah lain lantaran pasar ponsel di daerahnya lebih potensial. Selain itu, banyak tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pabrik di sektor manufaktur tersebut.

"Penduduk di Jakarta sangat besar. Sehingga pembeli akan sangat banyak. Kenapa harus investasi di Jakarta karena pasarnya besar," kata gubernur akrab disapa Jokowi itu.

Hidayat mendukung daerah manapun jadi basis produksi Foxconn. Soalnya, perusahaan Taiwan itu sudah dua tahun ingkar janji buat merealisasikan pembangunan pabriknya.

Padahal investasi Foxconn bisa menurunkan tingkat importasi ponsel. " Siapa saja lah yang penting tahun ini direalisir. Sudah kelamaan tuh, dua tahun. Kelamaan," kata Hidayat.

Foxconn membutuhkan dana 200 hektar, tetapi sebagai awalan, Jokowi baru sanggup menyediakan 20 hektar, untuk kemudian diperluas bertahap. Investasi awal ini menelan dana USD 1 miliar. Ke depan, Foxconn siap menggelontorkan hingga USD 10 miliar secara bertahap selama lima tahun.

Selain Apple Inc, Foxconn juga merakit produk perusahaan teknologi ternama lainnya. Akhir tahun lalu, misalnya, Research In Motion pemilik merek BlackBerry sudah menjalin kerja sama perakitan dengan perusahaan Taiwan tersebut. (mdk/bim)