Kisah Bob Young, Pengangguran yang Sukses Dirikan Perusahaan Bernilai Rp 509 T
Merdeka.com - IBM, beberapa minggu lalu, baru saja mengakuisisi Red Hat senilai USD 34 miliar (Rp 509,4 triliun). Aksi akuisisi ini merupakan pembelian perusahaan teknologi terbesar sepanjang sejarah.
Adalah Bob Young, pria lulusan pendidikan Sejarah di University of Toronto yang menjadi pencetus Red Hat. Uniknya, pada 1993, Bob Young merupakan seorang pengangguran yang berjuang di lemari jahit istrinya untuk membangun sebuah perusahaan.
Young saat ini berusia 64 tahun. Dia mengundurkan diri dari posisi CEO Red Hat setelah perusahaannya membuka penawaran umum pada 1999. Dia juga keluar dari dewan perusahaan pada 2005 untuk meluncurkan Lulu.com, perusahaan penerbitan mandiri online, di mana dia saat ini menjabat sebagai CEO.
-
Siapa yang mendirikan perusahaan ini? OCDA, yang dibentuk tahun ini oleh seseorang yang dikenal sebagai Calimar White, seorang komedian dan aktor dengan hampir 280.000 pengikut di Instagram, telah menarik perhatian banyak orang.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Mengapa Chingmy Yau pensiun dini? Pada tahun 1999, ia memutuskan untuk pensiun dini dan menikah dengan Sham Kar Wai, seorang raja bisnis fashion di Hong Kong.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Apa yang Isya lakukan setelah keluar dari perusahaan e-commerce? Tidak hanya sampai di situ, setelah keluar, Isya meneruskan karirnya di sebuah perusahaan start-up yang fokus pada media online dan komunitas.
Young membangun perusahaan yang saat ini menjadi perusahaan bernilai jutaan Dolar 25 tahun lalu. Saat itu, Young tidak memiliki pekerjaan ataupun uang setelah menjual bisnisnya, perusahaan leasing komputer.
"Saya seorang pebisnis, begitulah pikiran saya terprogram. Saya bukan orang pintar atau pengambil risiko. Saya malah sebenarnya murid yang buruk," jelas Young.
Dia melanjutkan, rekam jejaknya yang buruk di sekolah membuatnya berasumsi dia akan lebih beruntung mendirikan bisnis sendiri dibanding melamar kerja. "Jadi dalam kasus saya, memulai bisnis menjadi pilihan berisiko rendah dalam meniti karier." (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Boby pun dikirim ke Prancis dan bergabung di bagian research & development. Dirinya juga sempat ditugaskan untuk menangani proyek perusahaan di Mesir & Brasil.
Baca SelengkapnyaSaat itu, dia masih berusia 20 tahun dan tengah bekerja di Jepang selama beberapa bulan.
Baca SelengkapnyaBob Sadino merupakan pengusaha terkenal yang inspiratif.
Baca SelengkapnyaPada usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia ogah mengandalkan ekonomi keluarga untuk menjemput kesuksesannya
Baca SelengkapnyaSebelum bergabung dengan Facebook dia pernah bekerja untuk Google sebagai manajer umum unit bisnis.
Baca SelengkapnyaPadahal sosok ini sudah bekerja di raksasa teknologi tersebut lebih dari 10 tahun.
Baca SelengkapnyaSebelum berada di puncak kekayaan saat ini, Robert Kouk memiliki jalan hidup yang cukup menantang.
Baca SelengkapnyaNamun tak banyak yang tahu, jika perjuangan Chairul Tanjung dalam meraih kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca SelengkapnyaLow Tuck Kwong memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1973 ketika dia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI).
Baca SelengkapnyaSetelah lulus sarjana dari Amerika, pria asal Makassar ini kembali ke Tanah Air dan mendirikan perusahaan IT
Baca SelengkapnyaKeluarga Yongki mendukung usahanya dengan memberikan bantuan modal sekitar Rp10 juta. Modal tersebut digunakan Yongki untuk membuat gerobak.
Baca Selengkapnya