Kisah Rifani, Mantan Pembantu Dapur Sukses Jadi Koki Andal di Blok Gas Ruby
Merdeka.com - Sebuah pekerjaan yang hebat tidaklah bisa didapat tanpa perjuangan. Butuh kerja keras untuk bisa menggapainya. Begitu juga seorang juru masak (chef) atau kerap disebut koki yang merupakan ahli seni boga.
Seperti yang dilakoni pemuda bernama Rifani. Kini dia menjadi seorang koki di Ruby Gas Field, sebuah fasilitas produksi gas di Selat Makassar milik Mubadala Petroleum, perusahaan migas internasional dari negara Uni Emirat Arab.
Namun siapa sangka, karirnya dulu hanya diawali dari seorang helper (pembantu) dapur yang bertugas membantu juru masak memotong sayuran, mengiris bawang, membersihkan bahan makanan hingga cuci piring dan bersih-bersih area dapur layaknya tenaga 'cleaning service'.
-
Dimana Rofik mendirikan usaha peternakannya? Kini, Rofik memiliki sekitar 500 sapi, terdiri dari sapi ternak dan sapi perah. Sapi ternak dijual setiap empat bulan sekali. Sementara, susu sapi perah bisa dipanen dan dijual setiap hari.
-
Siapa yang menemukan sumber minyak di Bekasi? Mengutip dream.co.id, pihak yang menemukan cadangan minyak tersebut adalah PT Pertamina, yang merupakan perusahaan milik negara.
-
Dimana pemuda itu bekerja? Pada Minggu malam, biro pegawai negeri Suzhou, sebuah kota di Provinsi Anhui bagian barat daya, mengumumkan penerimaan rekrutmen kedua untuk tahun ini.
-
Apa profesi Rafi? Rafi Pangestu, anak Annisa Trihapsari dan Adjie Pangestu yang lahir pada tahun 1999, kini sukses sebagai seorang entrepreneur.
-
Siapa yang merasakan manfaat pabrik minyak makan merah? 'Kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan memberikan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi,' jelasnya.
-
Dimana Ramlah berjualan bensin? Warga Desa Kuta, Punjut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu memang sudah biasa didatangi pelanggan bule di kiosnya. Maklum saja, sejak daerahnya dipermak oleh pemerintah, kian banyak turis asing yang datang, terutama sejak balapan MotoGP digelar.
Alumni SMAN 6 Balikpapan yang lulus tahun 2003 ini mengawali karirnya di dunia dapur sejak 2006. Dia bekerja sebagai helper di lokasi produksi migas milik Total E&P Indonesie (TEPI) pada Northern Processing Unit/NPU) Tunu, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Sebelum bergabung di Ruby, pria berkaca mata ini terakhir jadi koki di offshore (lepas pantai) perusahaan migas milik Chevron di Bontang.
Pengalaman panjangnya bekerja di lokasi lepas pantai, menjadikan Chef Rifani terbilang matang menghadapi situasi pekerjaan di tengah laut.
"Kebetulan kesempatan rezekinya banyak bekerja di lokasi offshore ketimbang di onshore (di darat). Jadi saya sudah menikmati pekerjaan ini," tutur pria kelahiran Balikpapan 26 April 1986.
Fani, begitu biasa dia dipanggil, tergabung dalam PT Indocater, perusahaan yang bergerak di bidang catering terkemuka di Indonesia. Di Ruby dia tercatat karyawan outsourcing, sehingga profesionalitasnya sebagai koki tak perlu diragukan lagi.
Meski hanya mendapat keahlian mengolah masakan dengan belajar sendiri alias autodidak, Fani telah membuktikan jika dia mampu diandalkan untuk menyediakan berbagai resep bagi kebutuhan pekerja di anjungan lepas pantai Ruby.
Bekerja di dapur Ruby sejak 2016, pria berkulit putih ini telah banyak mengalami suka duka di dalamnya.
Dia merasa bahagia ketika masakan olahannya disukai. Sebaliknya, perasaan tidak enak seketika menghampiri kala ada keluhan dari orang yang menyantap makanan yang disajikan.
"Karena kita harus melayani banyak orang, maka pasti ada saja yang tidak cocok rasanya dan sebagainya. Namun itulah risikonya. Tinggal bagaimana kita bisa memasak satu makanan yang harapannya disukai selera secara umum. Kecuali ada permintaan khusus dari orang per orang mau dibikin seperti apa, bisa juga kita buat sesuai seleranya," kata Fani seperti dikutip dari Antara.
Di Ruby gas field yang merupakan wilayah kerja Blok Sebuku, Selat Makassar, di antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi, ada sekitar 30 pekerja yang harus dijamin Fani kebutuhan makanannya tiga kali sehari.
Selain aneka masakan nusantara yang harus dikuasainya, lajang 33 tahun yang masih berdarah Banjar (Kalimantan Selatan) dari sang ibu ini juga mahir membuat beberapa jenis masakan barat atau Western. Hal itu untuk menyikapi jika ada kunjungan dari warga negara asing yang datang ke Ruby.
"Ada planing menu yang kita ikuti untuk stok makanan per bulan. Dalam setiap mengolah masakan, kita diawasi langsung oleh supervisor dan juga tim medik yang datang ke dapur mengecek semua bahan aman dan terjamin kebersihannya," pungkas Fani yang berharap bisa terus menambah ilmu dan pengalamannya di dunia memasak agar menjadi koki handal yang tanpa berhenti belajar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.
Baca SelengkapnyaRofik sengaja membuka bisnis peternakan untuk membantu perekonomian para warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBerawal dari jualan penyetan dengan modal seadanya
Baca SelengkapnyaSebelum viral, pemuda ini berusaha mencari pekerjaan lain yang lebih layak sambil tetap berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang TKW di Arab Saudi bangun bisnis di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pengusaha kerupuk asal Cianjur yang merupakan mantan TKI Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaLangkahnya saat itu cukup ceroboh. Satu unit mobilnya dijual untuk membangun kedai kopi.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.
Baca SelengkapnyaUsaha budidaya ikan lele milik Gustavian berawal dari pertemanan. Gustavian melihat bahwa banyak teman-temannya yang berbisnis lele.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya