Korea Selatan Larang Boeing 737 Max Masuk Wilayah Udaranya Selama 3 Bulan
Merdeka.com - Kementerian Transportasi Korea Selatan melarang pesawat Boeing 737 Max 8 dan 9 masuk di wilayah udara negara itu selama tiga bulan. Sebab, saat ini adanya peningkatan kekhawatiran tentang keselamatan pesawat.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel mengeluarkan pemberitahuan kepada penerbang (Notam) pada Kamis (14/3) untuk memberi tahu pilot dan maskapai penerbangan mengenai keputusannya melarang pesawat Boeing mendarat dan lepas landas di bandara setempat dan memasuki wilayah udara negara itu selama tiga bulan ke depan.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas keselamatan pesawat Boeing setelah dua kecelakaan fatal dalam lima bulan.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Kenapa satelit Boeing meledak? Ledakan ini terjadi secara mendadak dan disebabkan oleh sebuah anomali yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
-
Apa yang terjadi pada satelit Boeing? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Dimana satelit Boeing meledak? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Mengapa kecelakaan maut itu terjadi? Insiden ini berawal dari mobil yang digunakan keluarga tersebut melambat karena adanya perbaikan jalan. Sayangnya, truk pasir yang ada di belakangnya tidak dapat mengerem dengan tepat sehingga menyebabkan tabrakan.
-
Kapan satelit Boeing meledak? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
Pesawat Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa pada Minggu (10/3), dan menewaskan semua 157 orang di dalamnya.
Jet lain dengan model yang sama, diterbangkan oleh maskapai penerbangan Indonesia Lion Air, jatuh pada Oktober 2018u, dan menewaskan semua 189 orang di dalamnya.
Sebuah maskapai berbiaya rendah, Eastar Jet, satu-satunya maskapai penerbangan Korea Selatan yang memiliki pesawat Boeing 737 Max 8, pada Selasa (12/3) memutuskan untuk tidak mengoperasikan dua jet Max 8 untuk mengurangi kekhawatiran publik tentang keselamatan pesawat.
Maskapai penerbangan terbesar di negara itu, Korean Air dan maskapai bertarif murah lainnya T'way Air, yang akan memperkenalkan Max 8 jet akhir tahun ini, memutuskan untuk tidak menerbangkan pesawat sampai masalah keselamatan terjamin.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudia Airlines juga pernah menghentikan rutenya ke Seoul pada tahun 1990.
Baca SelengkapnyaMereka khawatir, sejumlah pelancong luar negeri membatalkan perjalanan.
Baca SelengkapnyaHarga pesawat Boeing baru berkisar antara USD89 juta hingga USD440 juta atau setara Rp1,3-Rp6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaJumlah wisatawan Indonesia di Korea Lebih banyak dibandingkan wisatawan Thailand.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara memberikan imbauan untuk perjalanan Korea Selatan terkait pemberlakuan status darurat militer, meski kini telah dicabut.
Baca SelengkapnyaBuntut panasnya boikot wisata, Pemerintah Korea sementara waktu membebaskan Thailand dari K-ETA.
Baca SelengkapnyaKegagalan ini sudah yang kedua kalinya. Tetapi Korea Utara akan mencobanya lagi.
Baca SelengkapnyaImigrasi Korea Selatan dinilai diskriminatif terhadap warga Thailand yang hendak berlibur.
Baca SelengkapnyaKebakaran kendaraan listrik menjadi sebuah ancaman nyata di depan mata.
Baca SelengkapnyaAlasan Menhub Budi Karya Sumadi melarang penerbangan balon udara di musim mudik lebaran karena bisa mengganggu penerbangan.
Baca Selengkapnya