Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korsel, India dan AS ramai-ramai biayai produksi film Indonesia

Korsel, India dan AS ramai-ramai biayai produksi film Indonesia Pengabdi Setan. ©2017 Twitter.com/@jokoanwar

Merdeka.com - Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, mengungkapkan industri perfilman Indonesia dilirik oleh negara dunia. Setidaknya tiga negara yakni Korea Selatan, India, dan Amerika Serikat telah ikut berinvestasi pada sejumlah film Tanah Air.

Dia menjelaskan Korea Selatan melalui CJ Entertainment ikut membiayai 30 persen biaya produksi film Pengabdi Setan. Selain itu, jaringan bioskop CGV juga telah banyak dibuka di Indonesia.

"Jangan takut mereka akan putarkan film Korea saja. Mereka akan menyesuaikan dengan pasar di sini," ungkapnya seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (15/11).

Sementara itu, Amerika Serikat juga telah berinvestasi dalam produksi film Wiro Sableng. Sedangkan India menyatakan ketertarikan pada sektor eksibisi. "Amerika Serikat yang sudah masuk lewat film Wiro Sableng," katanya.

Triawan mengatakan tingginya minat asing untuk masuk ke subsektor perfilman adalah karena dikeluarkannya subsektor tersebut dari Daftar Negatif Investasi (DNI) pada 2016 lalu.

Sebelumnya subsektor perfilman tertutup bagi asing atau dibatasi maksimal 49 persen untuk usaha jasa teknik film termasuk studio shooting film, laboratorium film, dan fasilitas editing sound. Film editing dan film subtitle juga sebelumnya tertutup bagi asing. Namun, kini semua bidang itu terbuka 100 persen bagi investor asing dengan catatan tetap menggunakan praktisi film dari Indonesia.

Triawan menambahkan salah satu konglomerasi asal Korea Selatan, Lotte Group, dipastikan akan segera membuka bioskop pertamanya di Indonesia dalam waktu dekat. Perusahaan asal negeri ginseng itu mendapat izin prinsip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Oktober 2017.

"Mereka bilang (akan buka bioskop) dalam waktu setahun ini, karena izin pinsipnya sudah keluar sebulan lalu, tepatnya tiga minggu yang lalu," katanya.

Triawan menjelaskan Lotte Group untuk membuka layar bioskop disambut positif lantaran pemerintah tengah berupaya mendorong terciptanya layar baru untuk mendukung perfilman nasional.

Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui rincian nilai investasi dan target jumlah layar yang akan dibuka kelompok perusahaan itu. "Tapi kami sudah jelaskan agar bisa membuka layar bioskop di kota-kota kecil," ujarnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sandiaga Klaim Ekraf Indonesia Urutan 3 Dunia, Hanya Kalah dari Hollywood dan K-Pop
Sandiaga Klaim Ekraf Indonesia Urutan 3 Dunia, Hanya Kalah dari Hollywood dan K-Pop

Dia mengajak para pelaku UMKM untuk tetap terus menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya
Perkuat Posisi di Pasar Global, Indonesia Bakal Ikut Festival Film Internasional di Beberapa Negera
Perkuat Posisi di Pasar Global, Indonesia Bakal Ikut Festival Film Internasional di Beberapa Negera

Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pesaing yang kuat di pasar film global.

Baca Selengkapnya
Investasi Asing Masuk IKN Usai 17 Agustus 2024, Ada Uni Emirat Arab Hingga Korea
Investasi Asing Masuk IKN Usai 17 Agustus 2024, Ada Uni Emirat Arab Hingga Korea

Pemerintah membantah bahwa investor asing enggan untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia
5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia

Bank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Klaim Ada Minat Investasi Rp 1.042 Triliun di Ibu Kota Baru, Paling Banyak dari China
Otorita IKN Klaim Ada Minat Investasi Rp 1.042 Triliun di Ibu Kota Baru, Paling Banyak dari China

Meskipun secara jumlah lebih dominan, namun potensi investasi dalam negeri masih kalah besar dibanding investasi asing.

Baca Selengkapnya
Tiga Proyek Investor Asing Resmi Masuk IKN, Jokowi: Nusantara Memang Sangat Menarik
Tiga Proyek Investor Asing Resmi Masuk IKN, Jokowi: Nusantara Memang Sangat Menarik

Banyaknya investor menunjukkan bahwa IKN memang tempat menarik bagi pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Empat Perusahaan Asing Disebut Siap Investasi Infrastruktur IKN
Empat Perusahaan Asing Disebut Siap Investasi Infrastruktur IKN

Menteri investasi bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah perusahaan asing siap berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara
Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara

Pemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara

Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun

Realisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.

Baca Selengkapnya
RI Berpartisipasi sebagai Negara Kehormatan di International Broadcasting Conference Korea Selatan
RI Berpartisipasi sebagai Negara Kehormatan di International Broadcasting Conference Korea Selatan

ATVSI beranggotakan 8 saluran TV entertainment (SCTV, Indosiar, RCTI, MNC TV, GTV, Trans TV, Trans 7, AnTV) dan 2 saluran TV berita (TV One dan Metro TV).

Baca Selengkapnya