Kotoran sapi & kerbau bantu pemerintah hemat Rp 64 T per tahun
Merdeka.com - Pakar peternakan dan Wakil Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Penelitian, Bambang Suwignyo menyatakan, potensi ekonomi dari kotoran sapi dan kerbau di seluruh Indonesia bisa mencapai Rp 64,3 triliun setiap tahun. Menurutnya, kotoran sapi dan kerbau bisa dijadikan sebagai energi alternatif.
Bambang menegaskan, perkiraan angka potensi ekonomi itu diperoleh dari asumsi perhitungan jika diasumsikan sebagai pengganti kebutuhan energi BBM sebesar 1,23 juta barel per hari (bph), jika kotoran sapi dan kerbau yang dihasilkan dengan asumsi 20 kilogram per ekor per hari sejumlah 345.700 ton per hari.
"Potensi ekonomi yang diperoleh dari kotoran ternak sapi di Indonesia mencatat angka yang sangat fantastis untuk bisa diabaikan pemerintah. Perlu langkah-langkah konkret untuk mewujudkannya," katanya dikutip Antara, Rabu (24/5).
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Mengapa mahasiswa UGM membuat batako dari kotoran sapi? Dinda Ramadhan mengatakan bahwa program Batako Bawono muncul karena permasalahan di Padukuhan Kulwaru, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kurang efektif dalam memanfaatkan dan mengelola limbah kotoran sapi.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana Rofik memaksimalkan limbah kotoran sapinya? Semua kebutuhan pupuk untuk perkebunannya tercukupi oleh limbah sapi dari peternakan. Bahkan, masih ada sisa pupuk organik yang bisa dijual kepada petani lain.
-
Apa yang dibuat oleh mahasiswa UGM dari kotoran sapi? Mahasiswa merupakan agen perubahan. Mereka telah menciptakan berbagai inovasi yang memberi dampak perubahan di tengah masyarakat. Terbaru, mereka melakukan inovasi dengan menyulap kotoran sapi menjadi batako untuk bahan bangunan.
-
Bagaimana proses pengolahan kotoran sapi jadi pupuk? Berdasarkan pantauan, pupuk-pupuk ini mulanya dikumpulkan dan difermentasi selama dua bulan. Selama itu, tiap hari para pegawai melakukan penyiraman pupuk menggunakan cairan prebiotik dan tetes tebu (molasses) untuk meningkatkan kandungan mineralnya.
Dia menjelaskan, perolehan angka tersebut didapat dari asumsi perhitungan jumlah ternak sapi dan kerbau Indonesia tahun 2015 sebanyak 17.285.290 ekor, dan kotoran yang dihasilkan 345.700 ton.
Angka itu dinilai setara dengan energi pengganti sebanyak 14,8 juta liter minyak tanah. Angka tersebut diambil dari perhitungan jika semua kotoran sapi dan kerbau dibuat biogas dengan ukuran biodigester 9 meter kubik. Jika disetarakan dalam Rupiah, potensi dari kotoran sapi bisa hemat Rp 64,3 trilun per tahun.
Bambang menjelaskan, energi pengganti minyak tanah itu diperoleh dari biogas yang berasal dari proses degradasi material bio, baik tanaman maupun hewan. Energi yang berasal dari biogas, lanjutnya, termasuk dalam kategori energi terbarukan dan menjadi sumber energi yang berprospek untuk dikembangkan sebagai pengganti energi dari fosil bahan bakar minyak.
Menurutnya, program biogas juga dapat dirancang tidak hanya dalam konteks mengembangkan biogas sebagai energi alternatif, tetapi juga dalam format pemberdayaan.
"Pemanfaatan biogas pada rumah tangga sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat menuju rumah tangga mandiri energi melalui dicetaknya kader-kader biogas," jelasnya.
Selain itu, tambahnya, pemanfaatan biogas dapat menurunkan pengeluaran rumah tangga keluarga sektor energi karena biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak, lampu penerangan, maupun pembangkit generator, sehingga juga dapat menghemat subsidi pemerintah.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaWarga di Desa Dompyong, Trenggalek menggunakan energi biogas yang berasal kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaInovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi
Baca SelengkapnyaKementan telah menyiapkan strategi menghitung kebutuhan indukan sapi yang dibutuhkan untuk merealisasikan swasembada daging.
Baca SelengkapnyaHarga biogas kaleng hasil inovasi Sugiyono lebih murah dibandingkan dengan gas pada umumnya.
Baca SelengkapnyaDalam aspek sosial, penggunaan bahan bakar alternatif berkontribusi dalam mencegah timbulnya persoalan dan penyakit akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaSIG telah menggunakan biomassa pada pabrik-pabrik milik perseroan mencapai 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022.
Baca SelengkapnyaKeuntungan hingga ratusan juta rupiah bisa didapat dari memelihara kerbau.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaProses pemanfaatan biogas itu sudah tersambung ke beberapa rumah warga di sekitar peternakan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari protes warga, rumah potong hewan di Cilegon ini sulap limbah jadi pupuk organik.
Baca SelengkapnyaUji bakar cofiring serbuk gergaji tersebut menggunakan 250 ton atau 10 persen dari total pemakaian batu bara PLTU Bengkayang per harinya.
Baca Selengkapnya