Kuartal 1/2018, laba bersih BTN naik 15,13 persen jadi Rp 684 miliar
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 684 miliar di triwulan 1/2018. Angka laba ini meroket 15,13 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 594 miliar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang salah satunya oleh pendapatan bunga bersih perusahaan yang naik 16,2 persen. Ini karena beban bunga tumbuh lebih rendah di level 15,32 persen secara tahunan (yoy).
Kenaikan laba ini sejalan dengan peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perusahaan sebesar 23,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 157,41 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 194,48 triliun per triwulan 1/2018.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
Direktur Utama Bank BTN, Maryono memproyeksikan, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun nanti akan melaju sesuai target. Ini ditopang amunisi DPK yang terus mencatatkan kenaikan positif.
Selain itu, penjualan hunian yang terus bertumbuh juga akan menyeret peningkatan penyaluran kredit. Belum lagi, Bank BTN terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah yang akan meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan.
"Dana pihak ketiga Bank BTN yang naik 23,54 persen tersebut cukup kuat untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit. Kami meyakini kredit pada akhir tahun nanti akan tumbuh lebih dari 20 persen," jelas Maryono dalam Paparan Kinerja Bank BTN Per 31 Maret 2018 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (19/4).
Kenaikan simpanan Bank BTN tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018 menunjukkan, DPK industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,4 persen secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan terbesar simpanan Bank BTN tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh sebesar 43,35 persen (yoy) dari Rp 30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.
"Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 22,55 persen (yoy) menjadi Rp 51,14 triliun dan 16,87 persen (yoy) menjadi Rp 99,28 triliun per 31 Maret 2018," kata dia.
Rapat Kinerja Bank BTN Istimewa ©2018 Merdeka.comDi sisi lain, emiten bersandi saham BBTN ini juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,34 persen (yoy) pada triwulan 1/2018 atau naik dari Rp 169,68 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 202,5 triliun.
"Pertumbuhan kredit tersebut berada jauh di atas rata-rata capaian industri perbankan nasional. OJK merekam penyaluran kredit perbankan nasional hanya naik 8,3 persen )yoy) per Februari 2018," imbuhnya.
Di sisi kredit, kredit perumahan yang menempati porsi sebesar yaitu 91,09 persen dari total kredit. Ini menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pembiayaan Bank BTN.
Per triwulan 1/2018, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 20,32 persen (yoy) dari Rp 153,31 triliun menjadi Rp 184,46 triliun. Kredit non-perumahan pun naik 10,17 persen (yoy) dari Rp 16,37 triliun menjadi Rp 18,03 triliun pada akhir Maret 2018.
Pada segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi menorehkan kenaikan terbesar atau tumbuh sebesar 32,96 persen (yoy) menjadi Rp 79,14 triliun per triwulan 1/2018. Kemudian, KPR non-subsidi naik 12,24 persen (yoy) menjadi Rp 69,8 triliun, kredit konstruksi tumbuh 17,85 persen yoy menjadi Rp 27,03 triliun, dan kredit perumahan lainnya menjadi Rp 8,48 triliun pada akhir Maret 2018.
Di segmen kredit non-perumahan, kredit komersial naik paling tinggi sebesar 15,47 persen (yoy) menjadi Rp 14,07 triliun per triwulan 1/2018. Pada periode yang sama, posisi kredit konsumer tercatat senilai Rp 3,96 triliun.
Kredit dan pembiayaan Bank BTN juga terus menunjukkan perbaikan kualitas. Emiten sandi BBTN mencatatkan Non-Performing Loan (NPL) gross turun 56 basis point (bps) (yoy) dari 3,34 persen menjadi 2,78 persen pada triwulan 1/2018. NPL nett Bank BTN juga turun 57 bps (yoy) dari 2,35 persen pada Maret 2017 menjadi 1,78 persen.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut juga turut menunjang kenaikan aset perseroan sebesar 20,73 persen (yoy) dari Rp 214,31 triliun pada triwulan 1/2017 menjadi Rp 258,73 triliun di periode yang sama tahun ini. Kinerja penyaluran kredit tersebut pun menyumbang pendapatan bunga naik sebesar 15,71 persen (yoy).
Di sisi lain, beban bunga tumbuh lebih rendah di level 15,32 persen (yoy). Hasilnya, pendapatan bunga bersih BBTN naik 16,2 persen (yoy).
Sejalan dengan kinerja positif Bank BTN, Unit Usaha Syariah (UUS) perseroan pun kembali mencatatkan penyaluran positif. Hingga 31 Maret 2018, UUS BTN telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 18,8 triliun atau naik 26,94 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 14, 81 triliun.
Kualitas Non-Penforming Financings (NPF) juga masih terjaga di level 1,02 persen per Maret 2018. Di samping itu, DPK yang dihimpun BTN Syariah juga meningkat 28,82 persen (yoy) dari Rp 14,53 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 18,72 triliun di periode yang sama tahun ini.
Pertumbuhan pembiayaan juga turut mengerek naik aset UUS BTN menjadi sebesar Rp 23,31 triliun per triwulan 1/2018 atau naik 31,03 persen (yoy) dari Rp 17,79 triliun di triwulan 1/2017.
"Kinerja penyaluran pembiayaan tersebut pun turut menyumbang laba bersih UUS Bank BTN tumbuh 24,02 persen yoy dari Rp 93,79 miliar menjadi Rp 116,32 miliar pada akhir Maret 2018," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaBTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca Selengkapnya