Maret 2018, ESDM evaluasi kampanye hemat listrik
Merdeka.com - Pemerintah telah menggelorakan penghematan nasional konsumsi listrik sebesar 10 persen, sejak 15 Mei 2016. Gerakan diklaim bertujuan mewujudkan keadilan energi tersebut diperkirakan bisa menghemat anggaran negara sekitar Rp 1 triliun.
Direktur Konservasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Farida Zed mengatakan, pihaknya bakal mengevaluasi gerakan tersebut pada Februari atau Maret 2017. Menurutnya, setahun sejak kampanye digulirkan, masyarakat sudah lebih bijak dalam mengonsumsi listrik. Kendati demikian, dia belum bisa mengungkapkan sebesar besar keberhasilan gerakan penghematan nasional tersebut,
"Ini memang suatu perubahan perilaku yang kami lakukan terus menerus. Ini butuh waktu untuk melihat seperti apa capaiannya," ujarnya di sela-sela rangkaian kegiatan hemat energi di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/5).
-
Mengapa penting untuk hemat energi listrik? Adanya fakta bahwa kebanyakan energi listrik berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang menyumbang gas-gas rumah kaca, membuat pentingnya penggunaan sumber energi listrik terbarukan.
-
Bagaimana cara menghemat energi? Kita bisa mulai dengan hal yang paling sederhana seperti mematikan keran setelah selesai menggunakan air, mematikan lampu saat tidak digunakan, mengganti kendaraan bermotor milik pribadi dengan transportasi umum, hingga memilih untuk jalan kaki jika memungkinkan.
-
Apa manfaat menghemat listrik di rumah? Menghemat listrik di rumah bukan hanya membantu mengurangi biaya bulanan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
-
Bagaimana cara menjaga efisiensi energi mobil listrik? Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi tekanan ban serta pemakaian ban yang dirancang khusus untuk kendaraan listrik.
-
Apa yang dimaksud dengan mode hemat daya? Mode hemat daya adalah fitur pada ponsel yang dirancang untuk memperpanjang masa pakai baterai dengan mengurangi konsumsi daya dari berbagai komponen dan aplikasi.
-
Bagaimana cara menghemat listrik saat memasak? Salah satu cara praktis untuk menghemat energi, khususnya pada penggunaan dispenser adalah dengan menggunakan teknik memasak air sendiri untuk secangkir kopi. Cukup panaskan air menggunakan ketel atau panci di atas kompor sesuai kebutuhan, sehingga tidak perlu menggunakan pemanas air dispenser yang memerlukan daya listrik yang tinggi.
Dia menguraikan, hemat listrik bisa dilakukan dengan cara sederhana. Semisal, mematikan alat elektronik jika tak dipakai, mengoptimalkan penggunaan kertas, menutup lemari pendingin dengan rapat.
Kemudian, mengatur pendingin ruangan pada suhu 24 derajat.
"Secara mudah dapat dilakukan dengan cara 3M yaitu mematikan, memilih dan mencabut," katanya.
"Mematikan semua benda yang berhubungan dengan listrik saat tidak digunakan. Memilih lampu atau alat elektronik yang tidak hemat energi. Kemudian mencabut stacker dari saat sudah tidak digunakan."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi program insentif kendaraan listrik, baik mobil listrik maupun motor listrik belum maksimal.
Baca SelengkapnyaAlasannya program ini bisa mengurangi impor gas elpiji (LPG).
Baca SelengkapnyaProses investasi di Indonesia terlalu melibatkan banyak pihak dan berbelit-belit.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaTak hanya Indonesia, China pun pernah mengalami polusi udara yang buruk.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaUpaya pemangkasan proses penerbitan izin tersebut akan segera direalisasikan.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bahlil mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan energi terbarukan terbesar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan bahwa potensi energi panas bumi atau geothermal di Indonesia mencapai sekitar 24.000 megawatt (MW), namun belum dioptimalkan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSejumlah target kinerja lain pun menunggu untuk dituntaskan pada tahun 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya