Membandingkan Impor 4 Komoditas di Era Jokowi dan SBY
Merdeka.com - Komisioner Ombudsman, Alamsyah Saragih membandingkan kinerja impor dalam 4 komoditas yaitu beras, garam, jagung, dan gula antara pemerintah Presiden Joko Widodo dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dari keempat komoditas tersebut, jumlah impor di masa pemerintahan Jokowi hanya lebih rendah untuk komoditas beras.
"Data impor beras selama Pak SBY total impor sedikit lebih tinggi 6,5 juta ton dalam lima tahun. (Jokowi) 4,7 juta ton dalam empat tahun. Saya tidak tahu apa bertambah lagi. Kalau bertambah lagi bisa remis bisa sama, bisa lebih" kata dia, Selasa (29/1).
Sementara untuk data impor gula, Pemerintahan SBY mengimpor 12,7 juta ton gula sedangkan Presiden Jokowi mengimpor 17,2 juta ton selama 4 tahun. "Selisih lebih banyak pada pemerintah Pak Jokowi 4,5 juta ton peningkatan impor di gula," ungkapnya.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Kenapa Jokowi ingin hentikan penjualan bahan mentah? 'Karena pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'mas Bowo mas Bowo Menhan tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri,' ujar dia.
Untuk komoditas jagung, kata dia, jika dilihat maka impor terlihat tidak melonjak pada pemerintah Jokowi. Hal ini karena pada tahun 2015 Pemerintah melakukan substitusi impor jagung dengan gandum.
"Jagung tidak melonjak, tapi harus hati-hati pada 2015, impor jagung disubstitusi dengan gandum. Kalau dari komoditas jagung, seolah-olah tidak terlalu naik itu dilakukan karena kebijakan mengganti jagung dengan impor gandum, yang menurut saya pada dasarnya sama-sama impor. Untuk garam, (Jokowi) masih jauh lebih tinggi," ungkapnya.
"Kalau boleh kita bilang untuk 4 komoditas tadi, posisi 3-1 kalau pertanyaan siapa yang lebih banyak impor," imbuhnya.
Salah satu penyebab tingginya impor pada masa pemerintahan Jokowi, kata dia, diakibatkan adanya data terkait komoditas yang tidak valid. "Ada kendala di awal periode untuk beras Pemerintah optimis mau hentikan impor. Setelah 1 tahun memerintah baru disadari data produksi (beras) kita integritas rendah," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini impor beras di Indonesia yang sudah direalisasikan baru mencapai 4,1 persen dari total kebutuhan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu bahan pokok yang mengalami penurunan adalah bawang merah yang biasa dijual di atas Rp40 ribu per kilogram, kini hanya Rp25 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku terkejut dengan murahnya harga beras di Kolaka Utara.
Baca SelengkapnyaPuncak impor beras terbesar Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 3 juta ton.
Baca SelengkapnyaJokowi merincikan harga beras di Singapura rata-rata sekitar Rp21.600 per liter.
Baca SelengkapnyaMahfud mempertanyakan komitmen pemerintah saat ini yang terus menerus impor pangan.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaMahfud Md bertanya kepad Gibran Rakabuming Raka mengenai masalah impor Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi mencatat, saat ini, cadangan beras di gudang Bulog mencapai 1,7 ton.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga memastikan cadangan beras nasional pada 2024 akan berada di level aman.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca Selengkapnya