Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu beri syarat jika Menteri Susi ingin hapus pajak nelayan

Menkeu beri syarat jika Menteri Susi ingin hapus pajak nelayan Nelayan Ranca Buaya. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin menghapus segala pungutan baik pajak maupun retribusi bagi nelayan kecil. Rencana itu ditanggapi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Menkeu memberikan syarat jika Susi ingin mengimplementasikan rencana itu. Bambang meminta Susi bekerja keras mencapai target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Bu Susi kan maunya PNBP-nya meningkat," ujarnya saat ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Jumat (7/11).

Dia tidak mempersoalkan rencana Susi itu. Dia yakin kebijakan ini dapat membantu kehidupan nelayan. "Tidak masalah (pajak dan retribusi nelayan hilang)," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Indroyono Soesilo mengatakan pemerintah menargetkan kenaikan PNBP sektor kelautan menjadi Rp 1,5 triliun.

PNBP sektor tersebut saat ini masih berada di kisaran Rp 250 miliar. Pemerintah akan menggali potensi penerimaan dari biaya pemberian izin beroperasi kapal nelayan.

Saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah memoratorium izin tangkap di wilayah perairan Indonesia selama dua bulan. Langkah itu dilakukan untuk menginventarisir izin yang telah ada.

"Setelah itu saya mau inventarisir revenue (pendapatan) yang didapat dari izin yang keluar. Tadi di daftar hampir 5.400 sekian kapal," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Susi menambahkan dirinya ingin mengetahui jumlah pendapatan yang diterima negara dari izin kapal tangkap tersebut.

"Saya ingin tahu pendapatan berapa? Tadi dikatakan PNBP kita Rp 300 miliar, it's too small (Terlalu kecil). Tidak compatible dengan yang dikeruk dan diambil oleh kapal tersebut. Tarif terlalu jauh dari yang seharusnya negara terima," katanya.

Susi membandingkan dengan pendapatan yang diterima Australia. Di negeri kanguru, satu kapal untuk tangkap lobster dapat USD 1 juta. "Di kita satu tahun Rp 60 juta plus izin-izin Rp 30 juta," papar Susi.

"Saya pikir sudah saatnya kita revisi yang tidak sepatutnya. Saya anggap negara dapat segitu (PNBP Rp 300 miliar) tidak pantas. Harusnya dapat lebih," ucap Susi. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan

Aturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.

Baca Selengkapnya
Teken PP, Prabowo Resmi Hapus Utang UMKM dan Petani
Teken PP, Prabowo Resmi Hapus Utang UMKM dan Petani

PP ini menghapus piutang macet pelaku usaha kecil mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, hingga nelayan.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP soal Pagar Laut di Tangerang: Kalau Kantongi Izin Sesuai KKPRL Boleh Dilakukan
Menteri KKP soal Pagar Laut di Tangerang: Kalau Kantongi Izin Sesuai KKPRL Boleh Dilakukan

Namun apabila pemagaran tersebut sudah mengantongi izin, maka hal tersebut boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya
Menteri Trenggono Akui Nelayan Indonesia Masih Miskin, Begini Solusinya

Nilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.

Baca Selengkapnya
DPR Desak Agar Gaji Nelayan Rp7,5 Juta Per Bulan di Era Prabowo-Gibran
DPR Desak Agar Gaji Nelayan Rp7,5 Juta Per Bulan di Era Prabowo-Gibran

Kementerian seharusnya bisa memastikan ketersediaan BBM dan alat tangkap yang baik bagi nelayan.

Baca Selengkapnya
Janji Anies Kepada Nelayan Kronjo Tangerang jika Terpilih Jadi Presiden di 2024
Janji Anies Kepada Nelayan Kronjo Tangerang jika Terpilih Jadi Presiden di 2024

Anies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bela Bea Cukai di Kasus Tertahannya 26.000 Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Sri Mulyani Bela Bea Cukai di Kasus Tertahannya 26.000 Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Menurut Sri Mulyani, hal ini perlu diberitahukan agar masyarakat mengetahuinya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Dirut BRI Bilang Begini
Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Dirut BRI Bilang Begini

Penetapan kriteria seperti apa yang bisa dihapus tagih dinilai paling penting untuk ditentukan agar tak menimbulkan moral hazard.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!
Ganjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!

Ganjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti

Baca Selengkapnya
Tidak Ada Program 100 Hari, Ini yang Dilakukan Sakti Wahyu Trenggono Kembali Dilantik Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan
Tidak Ada Program 100 Hari, Ini yang Dilakukan Sakti Wahyu Trenggono Kembali Dilantik Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Sakti Wahyu berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan yang diusung Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya
Pesan Nelayan untuk Presiden Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Daerah Pesisir
Pesan Nelayan untuk Presiden Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Masih Ada di Daerah Pesisir

Ia melihat hingga kini masih banyak nelayan yang miskin bahkan mengalami kemiskinan ekstrem, utamanya di daerah pesisir.

Baca Selengkapnya
Imbas Protes Peternak Sapi, Pemerintah Wajibkan Industri Serap Produksi Susu Dalam Negeri
Imbas Protes Peternak Sapi, Pemerintah Wajibkan Industri Serap Produksi Susu Dalam Negeri

Industri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.

Baca Selengkapnya