Menko Darmin bongkar penyebab harga pangan naik tiap Lebaran
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkap penyebab selalu naiknya harga pangan menjelang hari besar seperti Lebaran di Tanah Air. Menurut Darmin, hal ini terjadi karena kesalahan struktur pasar.
"Ini wajah struktur perdagangan kita. Dari dulu pasar induk cuma satu, enggak bisa begitu terus. Selain itu pasat induk juga isinya ritel semua," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (21/6).
Menurut Darmin, hal ini akan dibenahi dalam jangka panjang. Struktur pasar harus diperbaiki seperti dengan membentuk pasar pengumpul bahan pangan disetiap kota dan kabupaten.
-
Mengapa harga anak kambing berbeda? Ada beragam faktor yang memengaruhi perbedaan harga anak kambing setiap tahunnya. Salah satu faktor penentu dari perbedaan harga anak kambing tersebut ialah berdasarkan jenisnya yang berbeda-beda.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Apa masalah dengan protein susu sapi? Susu sapi mengandung protein yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Selama periode ini, tubuh bayi belum siap untuk menerima jenis dan jumlah protein yang terdapat dalam susu sapi.
"Ada pengumpul di tiap kota kabupaten. Semua ini ditata lagi, memang ini persoalan. Mau lebaran begini terus naik harga. Kita siapkan lagi dan ini solusi jangka panjang," katanya.
Seperti diketahui, setiap Ramadan dan jelang Lebaran harga pangan terus naik di Indonesia. Saat ini saja, harga pangan seperti harga daging bertahan tinggi di Rp 120.000 per Kg. Padahal, pemerintah telah menggelontorkan daging beku impor namun belum berdampak.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Menteri terkait yang bertanggung jawab, itu terlalu sibuk berpolitik. Sehingga tidak mengurusi sektor riil nya. Itu rupanya akan memicu harga naik," kata Tom
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam mengatakan, kondisi beras yang mahal dan langka
Baca Selengkapnya