Menko Darmin: Perang Dagang AS-China Buat Semuanya Menderita
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan semua negara menderita akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Perang dagang tersebut membuat pertumbuhan ekonomi terus menurun dari proyeksi yang telah ditetapkan pada awal tahun.
"Ya semua sudah memangkas dan OECD terlambat untuk memangkas jadi memang itu adalah perkiraan semua pihak. Bahwa perang dagang tidak menguntungkan siapa-siapa walaupun Donald Trump yakin menang, pasti semuanya menderita," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (23/5).
Perang dagang yang terjadi terus menerus tersebut, kata Menko Darmin, membuat Indonesia bekerja keras untuk mendongkrak ekonomi. Apalagi saat ini pemerintah menginginkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Kenapa polisi China mengusur pedagang? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. 'Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas,' terangnya.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa fokus utama kerja sama kemendag dengan Tiongkok? Hal-hal yang tercakup di dalamnya antara lain ekonomi digital, bab usaha mikro kecil dan menengah, dan bab kerjasama teknis dan ekonomi.
"Buat kita itu artinya harus semakin berusaha dan makin keras berusaha mempertahankan apa yang telah dicapai. Sehingga kita bisa mempertahankan pertumbuhan tetap masih bisa didorong lebih tinggi," jelasnya.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, pemerintah saat ini masih terus berupaya menggerakkan sektor-sektor yang dapat diandalkan mendongkrak ekspor dan investasi. Khusus investasi, Indonesia bersaing dengan Thailand dan Vietnam dalam merebut investor dari China.
"Peluang mengisi yang tadinya berlangsung dalam perang dagang ini atau mengundang investor tadinya mungkin dari China untuk tidak kena bea masuk. Kita bisa mencari jalan mengembangkan ke Indonesia tapi jangan lupa Vietnam juga mau begitu, Thailand juga mau begitu. Sehingga itu berarti kemampuan masing-masing untuk mengundang," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca Selengkapnya