Menko Darmin tak khawatir jika bank sentral AS naikkan suku bunga
Merdeka.com - Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17 September 2015. Rapat ini menjadi penentu kebijakan The Fed terhadap suku bunga di Amerika Serikat. Kebijakan ini diyakini bakal berdampak ke sektor keuangan dunia, termasuk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution tidak khawatir dengan kebijakan yang bakal diambil bank sentral AS tersebut. Penetapan tingkat suku bunga acuan tidak serta merta dilakukan The Fed tanpa pertimbangan matang.
"Mereka pasti mengambil keputusan atas pertimbangan, satu ekonomi mereka sudah cukup baik/belum, karena arahnya adalah bagaimana bergerak memperbaiki menormalkan tingkat bunga, sekarang itu tidak normal. Kalau mereka sudah cukup baik dan bisa berlanjut, (kenaikan tingkat bunga) akan setujui," papar Darmin di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/9).
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menilai, jika hasil rapat The Fed menyetujui kenaikan tingkat bunga, nilainya diyakini tidak akan terlalu tinggi. Dengan pertimbangan stabilitas perekonomian AS sendiri.
"Tidak akan mungkin besar sekaligus, karena tidak mau juga bikin shock di ekonomi mereka sendiri. Persoalannya, kalau dia (FOMC) memutuskan iya, pasti pasar akan bereaksi bergerak ke AS yang tadinya dana itu sejak 2009 itu sudah menyebar ke mana-mana, termasuk Indonesia," tutur Darmin.
Darmin menuturkan, tarik ulur keputusan menaikkan suku bunga AS sudah terjadi berulang kali. Sehingga apabila The Fed pada akhirnya memutuskan untuk menaikkan tingkat bunganya, maka reaksi pasar tidak akan lama, untuk kemudian kembali ke kondisi normal.
"Sebetulnya kalau benar-benar jadi, kalau pun ada pengaruhnya, tidak akan besar dan sementara saja dan tidak lama balik ke situasi sekarang ini. Tidak akan lama karena perhitungannya sudah dijalankan sebenarnya sama mereka," jelas Darmin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaLangkah Federal Reserve menurunkan suku bunga memang diharapkan mampu memberikan angin segar bagi pasar kripto.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya