Mentan Amran duga ada kartel yang bikin harga pangan naik
Merdeka.com - Rantai distribusi pangan disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga pangan. Menurut dia, gejolak harga ini merugikan para petani lokal.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan kondisi gejolak ini kurang diantisipasi dan dikoordinasikan dengan baik.
"Ini kita lihat, petani tidur siang malam di lapangan 120 hari. Dia punya modal, tapi kalau terjadi apa-apa dia (petani) gulung tikar. Tapi untungnya hanya 10-20 persen," ujar Amran di kantor Dirjen Holtikultura, Jakarta, Rabu (27/1).
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
Salah satu komoditas yang mengalami gejolak harga adalah bawang merah mencapai Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogram (kg). Padahal, kata Amran, harga normal bawang merah hanya Rp 20.000 per kg. Sedangkan, di tingkat petani hanya berkisar Rp 10.000 per kg.
Amran menduga adanya kartel dalam rantai distribusi komoditas pangan yang ikut memainkan harga. Dia pun meminta Kementerian Perdagangan menjalankan tugas serta fungsinya sebagai regulator pada tingkat pedagang.
"Kalau ditanya, bagusnya ini ke mana? Itu pertanyaan untuk Menteri Perdagangan," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPPU tengah menelusuri data mengenai persaingan usaha untuk mencari tahu penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaDuduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin prihatin dengan nasib petani yang harga gabahnya murah tetapi harga beras mahal.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya