Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Sri Mulyani Tegaskan Penerbitan Recovery Bond Bukan Pilihan Pertama

Menteri Sri Mulyani Tegaskan Penerbitan Recovery Bond Bukan Pilihan Pertama Menteri Sri Mulyani. ©2020 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku penerbitan surat utang recovery bond masih dalam kajian. Sebab, aturan mengenai surat utang ini belum masuk ke dalam Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan.

"Perpu kemarin harus masukin ini kalau terjadi ini, mungkin tidak ya untuk recovery bond. Kami dengan BI membuka pintunya. Kalau tidak dipakai pintunya, alhamdulilah. Kalau dipakai ya kita kasih rambu-rambu," kata dia dalam video conference, di Jakarta, Rabu (1/4).

Sebelum melakukan penerbitan surat utang pemerintah juga akan memperhitungkan parameternya. Artinya bagaimana kondisi pasar saat ini jika pemerintah menerbitkan surat utang tersebut apakah rasional atau tidak.

"Itu semua definisikan. Sehingga kapan BI akan masuk, itu bukan first resort tapi backup plan supaya pasar bekerja rasional dan sedapat mungkin normal," jelas dia.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan ada beberapa hal yang masih harus dipertimbangkan ketika menerbitkan recovery bond. Seperti bagaimana rincian skenario dan penerbitannya seperti apa hingga kemampuan pasar.

"Kita tidak ingin bunga SBN melonjak tinggi, itu harus dihindari. Dengan demikian kenapa Perpu memungkinkan BI bisa ikut pasar perdana jadi kebutuhan pembiayaan terpenuhi suku bunga tidak terlalu tinggi," kata dia

Untuk bisa menerbitkan obligasi tersebut Kementerian Keuangan memang perlu menerbitkan peraturan perundang-undangan (Perpu) khusus. Sebab, saat ini ada keterbatasan pembelian surat utang oleh BI. Otoritas moneter tersebut hanya bisa membeli surat utang dari pasar sekunder.

"Untuk jumlahnya kapan dan mulai kapan tunggu sabar, wong sabar itu subur," tandas dia.

Dibanding Lockdown, Sri Mulyani Nilai Perpu Lebih Jitu Selamatkan Rakyat Imbas Corona

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pemerintah terus berpikir keras untuk bisa menyelamatkan perekonomian negara dengan cara aman selama masa penyebaran virus corona (Covid-19).

Menteri Sri Mulyani menyatakan, lockdown atau karantina massal bukan menjadi pilihan lantaran opsi tersebut dapat menimbulkan kerusuhan besar-besaran, seperti yang terjadi di India.

"Seperti kita tahu, India sudah lockdown negaranya selama masa Covid-19 ini. Tapi lockdown malah membuat kondisi di India jadi chaos," ujar Menteri Sri Mulyani dalam sesi teleconference, Rabu (1/4).

Oleh karenanya, pemerintah kemudian berpikir untuk mencari langkah aman menindaki dampak virus corona terhadap perekonomian nasional, yakni melalui penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dan kucuran anggaran Rp 405 triliun.

"Jadi seminggu ini kita terus bersama-sama lihat semua aspek, dan kemudian muncul dalam bentuk Perpu," kata dia.

"Ini landasan hukum awal yang kita pakai supaya Presiden (Jokowi) bisa instruksikan langkah extra ordinary. Sehingga bisa selamatkan masyarakat tapi ada landasan hukum," dia menandaskan.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN

Hal ini pun mengundang pertanyaan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Bertemu Selama 3 Jam, Sri Mulyani Dapat Kursi Menteri dari Prabowo?
Bertemu Selama 3 Jam, Sri Mulyani Dapat Kursi Menteri dari Prabowo?

Selain itu, perbincangan juga mengarah ke Rancangan APBN 2025 jelang disahkan oleh DPR RI pada pekan depan.

Baca Selengkapnya
Sinyal Kuat Kembali Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sebut Tak Ada Kementerian Penerimaan Negara
Sinyal Kuat Kembali Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sebut Tak Ada Kementerian Penerimaan Negara

Prabowo akan fokus pada pengelolaan penerimaan negara, termasuk pajak, bea cukai, serta optimalisasi belanja negara.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini

Salah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beberkan Kronologi Penyusunan APBN 2024 di Hadapan MK, Tak Ada Campur Tangan Capres-Cawapres
Sri Mulyani Beberkan Kronologi Penyusunan APBN 2024 di Hadapan MK, Tak Ada Campur Tangan Capres-Cawapres

Untuk APBN Tahun 2024, berarti siklusnya telah dimulai sejak Tahun 2023, dengan tahapan sebagai berikut:

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ogah Suntik Mati PLTU Cirebon-1 Tahun Ini: Negara Bisa Rugi!
Sri Mulyani Ogah Suntik Mati PLTU Cirebon-1 Tahun Ini: Negara Bisa Rugi!

Keputusan untuk menyuntik mati PLTU Cirebon-1 juga harus dipastikan tidak melanggar peraturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkeu Sri Mulyani Lapor Bayar Utang Lancar, APBN Surplus Rp22,8 Triliun
VIDEO: Menkeu Sri Mulyani Lapor Bayar Utang Lancar, APBN Surplus Rp22,8 Triliun

Sri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya