Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Susi: Perusahaan Indonesia bekingi perbudakan ABK

Menteri Susi: Perusahaan Indonesia bekingi perbudakan ABK Menteri Susi Pudjiastuti. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Amerika Serikat dan Eropa mengancam bakal memboikot hasil laut Indonesia. Ini lantaran ada perusahaan perikanan di Tanah Air terlibat dalam perbudakan anak buah kapal di Pulau Benjina, perairan Aru, Maluku.

"Mereka (Amerika dan Eropa) tahu itu tak melibatkan negara kita, tapi perusahaan Indonesia yang membekingi," kata Susi di DPR-RI, Jakarta, Rabu (1/4).

Perbudakan dilakukan oleh PT Pusaka Benjina Resources. Perusahaan ini berpusat di Thailand.

Direktur Jendral Pemasaran hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengatakan Amerika dan Eropa ingin melihat langsung perbudakan yang berlangsung di perairan Indonesia itu. Dengan begitu, dia meyakini ancaman pemboikotan itu tak bakal terjadi.

"Mereka makin percaya. praktik ini dilakukan kapal Thailand di wilayah laut Indonesia dan oleh perusahaan Thailand," tegasnya.

Sebelumnya, pengusaha pelayaran nasional menyesalkan penahanan KM Pulau Nunukan oleh petugas gabungan dari TNI Angkutan Laut dan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual-Maluku, Kamis (20/3) lalu. Sebab, kapal kargo milik PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) itu tak digunakan untuk menangkap ikan.

Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada pemilik kapal. Hasilnya, pemilik kapal mengaku baru pertama kali menerima muatan sebanyak 24 x 40 feet reefer berdokumen dari perusahaan forwarding PT RPT. Petikemas itu diangkut melewati jalur Surabaya-Tual-Timika-Benjina-Surabaya.

Namun, kapal ditangkap di Benjina, Maluku dan telah ditahan selama 7 hari.

"Anggota kami sudah bekerja dengan benar. Kapal itu berdokumen lengkap, dan muatannya juga memiliki dokumen. Kalau ada masalah atau kecurigaan terhadap muatan, silakan dicek kepada pemilik barang, tetapi jangan tahan kapalnya," ujarnya. (mdk/yud)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung Tetapkan Dirut Refined Bangka Tersangka Baru Korupsi Komoditi Timah
Kejagung Tetapkan Dirut Refined Bangka Tersangka Baru Korupsi Komoditi Timah

Tersangka ditahan 20 hari ke depan di Rutan Salemba Cabang Kejagung.

Baca Selengkapnya
Kejagung Sebut Modus Korupsi Komoditi Timah Lewat 7 Perusahaan Boneka
Kejagung Sebut Modus Korupsi Komoditi Timah Lewat 7 Perusahaan Boneka

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui ada lima perusahaan yang bekerjasama dalam rangka menampung kegiatan penambangan biji timah ilegal dari IUP PT Tim.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Low Tuck Kwong Bangun Perusahaan Hingga Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia
Perjalanan Low Tuck Kwong Bangun Perusahaan Hingga Jadi Orang Paling Kaya di Indonesia

Low Tuck Kwong memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1973 ketika dia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI).

Baca Selengkapnya
Kasus ‘Kerangkeng Manusia’ Bupati Langkat Diputus Besok, LPSK Ingatkan Hakim soal Restitusi Maksimal untuk Korban
Kasus ‘Kerangkeng Manusia’ Bupati Langkat Diputus Besok, LPSK Ingatkan Hakim soal Restitusi Maksimal untuk Korban

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Antonius PS Wibowo berharap, putusan mampu mewujudkan keadilan dan pemulihan yang efektif bagi korban.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Lima Tersangka Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Kejagung Tetapkan Lima Tersangka Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah

Kelima tersangka tersebut terdiri atas tiga orang pihak swasta dan dua orang mantan direktur di PT Timah Tbk

Baca Selengkapnya
Saksi Ungkap 'Bandelnya' Penambang Timah Ilegal Kerap Kembali Meski Sudah Ditertibkan
Saksi Ungkap 'Bandelnya' Penambang Timah Ilegal Kerap Kembali Meski Sudah Ditertibkan

Meski sudah ditertibkan oleh para APH, Agung menuturkan para penambang ilegal tetap kembali datang

Baca Selengkapnya
Gurita Bisnis Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara Berharta Rp433 Triliun
Gurita Bisnis Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara Berharta Rp433 Triliun

Saat ini, Low Tuck Kwong menempati daftar orang terkaya nomor tiga di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Deretan Perusahaan Tambang Batubara Raksasa di Indonesia
Deretan Perusahaan Tambang Batubara Raksasa di Indonesia

Kementerian ESDM mencatat, cadangan batu bara yang masih tersedia di Indonesia ada sekitar 38,84 miliar ton di tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah

Menteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.

Baca Selengkapnya
Iwan Bomba, Pengusaha Batu Bara Asal Palembang Kini Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan
Iwan Bomba, Pengusaha Batu Bara Asal Palembang Kini Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan

Setiawan masuk dalam formasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Nama Jokowi Disebut di Sidang Korupsi Timah, Minta Penambang Ilegal Dilegalkan
Nama Jokowi Disebut di Sidang Korupsi Timah, Minta Penambang Ilegal Dilegalkan

Awalnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan soal sejumlah biji timah yang diperoleh oleh PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan Helena Lim Tersangka Kasus Korupsi Komoditas Timah, Langsung Ditahan di Rutan Salemba
Kejagung Tetapkan Helena Lim Tersangka Kasus Korupsi Komoditas Timah, Langsung Ditahan di Rutan Salemba

Penetapan Helena Lim sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Kejagung.

Baca Selengkapnya