Menteri Teten Dorong BRI Beri Kredit ke UMKM Konveksi Produksi APD
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendorong Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk bisa memberikan pembiayaan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) konveksi pembuat alat pelindung diri (APD). Salah satunya seperti masker kain.
"Kami sudah membuat listing konveksi-konveksi dari berbagai daerah, yang kami juga carikan ordernya. Kalau pembiayaan, kami sudah berbicara dengan BRI agar disupport pembiayaannya," ujarnya dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (8/4).
Menteri Teten mengatakan, sektor APD, menjadi peluang bisnis pengusaha konveksi saat ini. Saat pesanan sandang masyarakat tengah menurun imbas Corona.
-
Kenapa Menaker mendorong perusahaan bantu UMKM? Jadi bangun UMKM bukan hanya tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota Malang, Dinas UMKM Provinsi, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi, tapi juga harus menjadi perhatian perusahaan-perusahaan besar,' kata Menaker saat membuka Festival Bentoel Bangun Bangsa 2023 di Malang, Selasa (29/8).
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
"Ini saya melihatnya opportunity bisnis bagi UMKM, konveksi-konveksi yang sekarang memproduksi baju tapi sekarang permintaannya menurun, kalau dilihat di online dan di ritel juga memang sekarang lebih ke alat kebutuhan, sembako, dan juga alat kesehatan seperti hand sanitizer, masker, vitamin, dan lainnya," kata Menteri Teten.
Dia menegaskan, bagi para pelaku UMKM yang memproduksi masker kain, tidak ada izin khusus yang membuat rumit. Terpenting, lanjutnya, produk harus sesuai dengan standar WHO, dan menggunakan bahan yang ramah dengan kulit wajah pengguna.
"Kami dari kementerian sudah membuat materi-materi tutorial berdasarkan standar WHO, bagaimana cara membuat masker non medis dan medis. Untuk sekarang masker non-medis tidak jadi masalah," ujarnya.
Pemerintah Bantu Jual Produk APD UMKM
Selain itu, pihaknya juga membantu para UMKM tersebut untuk mencarikan pembeli, dengan cara menginformasikan di akun resmi @kemenkopukm. Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan kementerian perindustrian dan swasta untuk memproduksi masker medis, dengan mencarikan suplai bahan bakunya. Serta, mencari donatur-donatur.
"Kami akan memprioritaskan dari kementerian koperasi dan UKM ini memberikan masker untuk para pedagang di pasar, warung-warung sembako, dan warung makanan minuman, sehingga pembeli merasa aman, dan tidak ikut menyebarkan virus corona. Kita akan mulai dengan Jabodetabek dulu karena penularannya pasif dan tinggi," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan dari BRI pula, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang dapat melakukan pelatihan dan pemberdayaan anak muda.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tren custom fashion menjadi peluang Usaha Mikro Kecil kuasai pasar lokal.
Baca SelengkapnyaIndustri tekstil membutuhkan langkah inovatif agar bisa bangkit dari keterpurukan.
Baca SelengkapnyaMemang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaProduk tersebut bahkan telah menembus pasar internasional di lebih dari 100 negara.
Baca SelengkapnyaPotensi ini mengacu pada potensi dari masing-masing sektor, mulai dari belanja pemerintahan hingga BUMN.
Baca SelengkapnyaPelaku IKM tekstil sudah kehabisan napas terhadap maraknya impor pakaian bekas (thrifting) yang membanjiri pasar Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTeten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca Selengkapnya