Microsoft pecat lagi 1.000 karyawan
Merdeka.com - Microsoft Corp akan kembali memecat karyawannya sebagai bagian dari tahapan baru program pemecatan di perusahaan milik Bill Gates tersebut.
Hal tersebut diberitakan oleh CNBC melalui akun Twitter resminya. CNBC menulis "BREAKING NEWS: Microsoft memecat 1.000 karyawannya sebagai bagian dari tahapan baru program pemecatan di luar rencana pemecatan sebelumnya."
Meski begitu, menurut berita yang dilansir dari Reuters, pihak Microsoft belum bisa diminta penjelasan berkaitan dengan berita ini.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
Juli lalu, perusahaan tersebut mengatakan akan memecat 7.800 karyawannya atau hampir 7 persen dari total tenaga kerjanya. Hal tersebut berkaitan dengan ruginya bisnis perusahaan teknologi ini dengan Nokia sebesar USD 7.6 miliar.
Kamis lalu, Microsoft telah melaporkan pendapatan kuartal yang telah disesuaikan. Pendapatan Microsoft hingga kuartal ketiga dilaporkan membaik dan di luar perkiraan. Hal tersebut didorong oleh permintaan produk cloud yang semakin diminati.
Diberitakan sebelumnya, perusahaan teknologi raksasa dunia, Microsoft akan memecat atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 7.800 karyawannya atau sekitar 7 persen dari keseluruhan. Keputusan ini diambil karena Microsoft mengalami kerugian sebesar USD 7,6 miliar sebagai akibat akuisisi divisi perangkat dan layanan Nokia. Pada dasarnya, Microsoft mengaku bahwa pembelian Nokia adalah sebuah kegagalan.
Sebagian besar, PHK akan dilakukan pada karyawan yang bekerja di bisnis hardware atau perangkat keras ponsel. Microsoft sekaligus menegaskan pergeseran usahanya dari hardware ke software (perangkat lunak) dan cloud.
Laporan penyiar di Finlandia mengatakan, sekitar sepertiga dari PHK akan dilakukan di Finlandia, dan Microsoft akan menutup unit usaha bagian pengembangan produksi.
PHK ini adalah yang kedua kalinya dilakukan Microsoft sejak Satya Nadella diangkat menjadi kepala eksekutif pada Februari 2014 silam. Pada Juli lalu, Microsoft mengatakan akan memecat hingga 18.000 karyawan.
Semenjak memimpin Microsoft, Nadella memang lebih fokus pada bisnis cloud. Namun, investor khawatir transisi bisnis ini tidak akan mampu mengimbangi melemahnya penjualan ponsel nokia. Penjualan ponsel Nokia pada 2014 silam memang sangat rendah. Nokia hanya mampu menguasai 3 persen pasar Smartphone atau telepon pintar.
"Di masa depan Microsoft akan lebih fokus pada software atau perangkat lunak," ucap analis FBR Capital Markets, Daniel Ives seperti dilansir dari reuters di Jakarta, Kamis (9/7).
Analis Channon Cross mengatakan pemecatan karyawan ini diharapkan bisa memperbaiki kinerja Microsoft ke depannya. Microsoft harus membenahi diri agar lebih kompetitif di pasar smartphone.
Perusahaan ini memiliki 118.000 karyawan di seluruh dunia per 31 Maret 2015. Analis RBC Capital Markets, Ross MacMillan mengatakan pemecatan karyawan ini akan mengurangi biaya operasional perusahaan lebih dari USD 1 miliar per tahun. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK baru ini menyusul serangkaian pemutusan hubungan kerja kecil di divisi Reality Labs perusahaan tersebut awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaGoogle terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan PHK ini akan mengurangi biaya hingga Rp3,1 triliun.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tenaga kerja yang dilakukan di beberapa operasi luar negeri merupakan hal rutin.
Baca SelengkapnyaLangkah ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk memodernisasi operasional dan berfokus pada kecerdasan buatan (AI).
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaDivisi ini berorientasi pada metaverseyang berfokus pada pembuatan silikon khusus.
Baca SelengkapnyaSaham perusahaan sedikit naik pada perdagangan Jumat (19/4). Namun, saham Nike disebutkan telah menurun hampir 13 persen sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaAksi PHK bagian restrukturisasi yang dilakukan manajemen baru PT RITS untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan fase operasional proyek MLFF di Indonesia.
Baca Selengkapnya